Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Komitmen Kurangi Bibit dan Benih Impor

Kompas.com - 21/08/2017, 16:37 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya agar Indonesia tidak lagi bergantung kepada negara lain dalam hal urusan produksi benih untuk tanaman hortikultura maupun bibit tanaman perkebunan.

Kini Kementan tengah meminta kepada Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) agar mampu memproduksi benih dan bibit unggul dan bersertifikat untuk komoditas hortikultura, perkebunan, tanaman pangan, hingga kehutanan.

Hal ini dilakukan untuk mendukung target swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah dan juga mengurangi ketergantungan penyediaan benih dari negara lain.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, benih menjadi salah satu faktor penting yang menunjang keberhasilan produksi pangan.

(Baca: Tiga Menteri Tanam Bibit Bawang Putih di Desa Sembalun)

Dengan kerja sama ini, Kementerian Pertanian dan MPPI akan menjadi produsen pengadaan bibit dan benih.

"Kalau bisa, kita hentikan impor ini jangan biarkan impor bibit masuk Indonesia. Kami ingin sinergi dengan MPPI kedepan untuk kawal benih, benih sangat penting," ujar Mentan Amran saat disela-sela acara pengukuhan pengurus MPPI di Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2017).

Amran mengatakan, saat ini yang penyerapan benih produksi lokal baru mencapai 60 persen dan akan semakin ditingkatkan dengan melibatkan MPPI.

Menurut Amran, jika penggunaan bibit secara sembarangan maka akan memberikan dampak negatif pada penurunan produktivitas tanaman khususnya komoditas perkebunan.

"Khususnya perkebunan, salah benihnya penyelesalan setelah 7 tahun (ditanam). Kalau sawit setelah 4 tajun terjadi penyesalan. Oleh karena itu kami mulai dari sekarang sinergi," jelas Amran.

Dengan itu, Amran mengatakan, pihaknya akan memberikan kemudahan dalam bentuk proses perizinan benih maupun bibit tanaman hingga penerbitan hak paten kepada produsen.

Sementara itu, Ketua Umum MPPI Herman Khaeron mengatakan, pihaknya akan membangun sinergi antar produsen benih dan bibit di Indonesia dan juga bekerja sama dengan pemerintah dan akademisi dalam memproduksi benih unggul dan bersertifikat.

"Seluruh benih dan bibit kami konsolidasikan, selama ini berpencar, terpisah. Mereka masing-masing bertarung, mereka sama-sama berkompetisi," papar Herman.

Menurutnya, jika semua elemen mulai dari akademisi, pemerintah, perusahaan atau pelaku usaha bersatu mengembangkan benih dan bibit secara bersama, maka tidak dapat dipungkiri Indonesia bisa mandiri dalam penyediaan dan produksi benih.

Herman menegaskan, dalam mewujudkan swasembada pangan, pemerintah perlu lebih serius mengembangkan usaha perbenihan dan perbibitan nasional.

"Kunci sukses swasembada, kedaulatan dan kemandirian pangan ada di benih karena benih adalah sumber kehidupan. Istilahnya bibit, bebet, bobot, benih memegang peran penting," ujar Herman yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi IV DPR.

Berdasarkan alokasi Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara Perubahan (APBN-P) 2017 Kementerian Pertanian telah menganggarkan sebesar Rp 2,4 triliun dalam penyediaan benih maupun bibit berbagai komoditas di tahun 2017.

Sedangkan tahun 2018, Kementan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,5 triliun untuk benih dan bibit. 

Kompas TV Akibat terus terendam banjir, ribuan hektar tanaman padi di 8 kecamatan di Pati, Jawa Tengah, terancam puso. Petani terpaksa memanen dini padi yang masih bisa dipanen. Hingga saat ini, lahan pertanian di 8 kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah masih tergenang banjir. Akibat terlalu lama terendam air, tanaman padi yang baru ditanam menjadi membusuk dan diyatakan puso atau gagal panen. Petani berharap pemerintah setempat dapat segera memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk dari sebagai pengganti tanaman yang rusak akibat banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com