Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Bangun Rel Layang di Jalur KRL Jakarta

Kompas.com - 22/08/2017, 13:52 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan berencana membangun jalur rel kereta layang atau loop line pada jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut merupakan salah satu solusi untuk mengatasi pelintasan sebidang KRL Jabodetabek, selain dengan menutup pelintasan sebidang tersebut.

"Sekarang KRL Jakarta banyak lintasan sebidang. Bisa kami naikkan (jalurnya) jadi elevated (layang). Ini salah satu solusi," ujar Budi Karya saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menuturkan, pembangunan loop line tersebut akan menggunakan dana kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Kementerian Perhubungan.

"Investasinya kira-kira Rp 7 triliun - Rp 8 triliun. Dananya nanti seperti MRT gabungan antara pusat dan daerah," tutur dia.

Pembangunan loop line ditargetkan bisa dimulai pada tahun 2018. Menurut dia, dengan adanya loop line jumlah penumpang KRL akan meningkat.

"Kalau studinya sudah selesai, akhir 2018 dimulai pembangunannya. Kapasitas penumpang juga bisa naik dari 1 juta orang bisa naik menjadi 1,6 juta -1,7 juta orang," pungkas dia.

Sekadar informasi, saat ini terdapat 120 pelintasan sebidang di lintasan rel KRL Jabodetabek. Adapun yang dijaga oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) 52 perlintasan sebidang. Sisanya 70 perlintasan sebidang tidak terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com