Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Busana Lokal Siap Bersaing di Pasar Fashion Rusia

Kompas.com - 22/08/2017, 16:50 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan label produk fashion dalam negeri akan mengikuti ajang pameran Collection Premier Moscow (CPM) di Rusia pada 30 Agustus hingga 2 September 2017 mendatang.

Keikutsertaan Indonesia dalam ajang tersebut dilakukan untuk membuka pasar ekspor baru dan meningkatkan penetrasi produk-produk Indonesia di Rusia selain merambah pasar fashion eropa.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil Menengah (IKM) akan mengirimkan sembilan label produk fashion terpilih yakni Kabana by Itang Yunaz, Dian Pelangi, Kasha by Sjully Darsono, Devyros, Ekuator, Warnatasku, Kalyana Indonesia, Huraira, dan Teha Bags.

Display sembilan produk tersebut akan menempati paviliun Indonesia seluas 64 meter persegi dengan tema The Heart of Fashion Craft.

Sekretaris Ditjen IKM Kemenperin Eddy Siswanto mengatakan, tujuan keikutsertaan Indonesia dalam pameran tersebut adalah untuk menggali potensi produk-produk fashion dalam negeri di panggung internasional.

"Ini bisa menjadi fokus daya saing produk-produk (lokal) di luar negeri," ujar Eddy saat konferensi pers di Kemenperin Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Eddy mengatakan, dalam pameran tersebut akan diikuti oleh ribuan fashion brands dari berbagai negara dan akan dihadiri 22.600 buyers dari 27 negara.

"Diharapkan dalam event tahun ini semua peserta mendapatkan order yang menguntungkan sehingga usahanya berkembang, menyerap tenaga kerja, dan menghasilkan devisa bagi negara," papar Eddy.

Sementara itu, dalam ajang pameran tersebut, Indonesia menargetkan bisa membukukan nilai kontrak hingga 10.000 dollar AS.

"Memang tidak banyak, tapi saya melihat ini adalah sebuah lompatan yang luar biasa, di mana produk asal Indonesia bisa merambah ke pasar global," ujar desainer Itang Yunazs yang menjadi peserta dalam pameran tersebut.

Menurutnya, mengikuti pameran di Rusia merupakan pilihan yang tepat, karena bisa semakin meningkatkan penetrasi produk fashion dalam negeri di negara tersebut.

"Kalau mau cari uang ya di Rusia tempatnya. Kalau kami pameran seperti di London atau New York itu dapat tepuk tangan, tapi belum tentu ada kontrak. Kalau di Rusia memang banyak pembelinya," ungkap Itang.

Itang mengakui, pada perhelatan tahun lalu, busana produksinya telah mendapati kontrak dari beberapa negara berkat mengikuti pameran Collection Premier Moscow (CPM) di Rusia.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Hingga Mei 2016, nilai ekspor fashion mencapai 1,7 miliar dollar AS, dengan negara tujuan ekspor terutama ke Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korsel, Inggris, Australia, Kanada, Uni Emirat Arab (UEA), Belgia dan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com