Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Rusia Sepakat Barter Hasil Perkebunan dengan Sukhoi

Kompas.com - 22/08/2017, 17:55 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertahanan menyatakan telah sepakat untuk melakukan kerja sama imbal dagang dengan Rusia.

Adapun kerja sama imbal dagang tersebut akan diwujudkan melalui barter hasil perkebunan Indonesia dengan pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia sebanyak 11 unit.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menjelaskan, nilai pembelian 11 pesawat tempur generasi baru tersebut mencapai 1,14 miliar dollar AS atau setara Rp 15,16 triliun dengan kurs Rp 13.300 per dollar AS.

Mendag mengungkapkan, komoditas yang akan dibarter mulai dari karet, kopi, hingga produk olahan yang memiliki nilai tambah.

"Semula hanya karet, tapi kami minta tidak hanya itu saja. Kami minta komoditi yang miliki nilai tambah juga, Tapi, kami juga tidak akan kirim karet mentah tapi minimal crumb rubber (karet setengah jadi)," ungkap Mendag Enggartiasto saat konfrensi pers di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Kendati demikian, Mendag menjelaskan saat ini kerja sama imbal dagang tersebut masih dalam tahap Memorandum of Understanding (MoU), dan akan melalui tahapan berikutnya seperti kesepatakan kisaran harga komoditas perkebunan hingga kesepakatan final yakni perjanjian pembelian.

"Ini MoU dulu, baru nanti dilakukan perjanjian (pembelian)," jelas Mendag. Dengan itu, kedua negara telah menunjuk masing-masing Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan ditugasi mengatur mekanisme imbal dagang komoditas dengan Sukhoi.

Pemerintah Indonesia telah menunjuk BUMN PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan Rusia tekah menunjuk Rostec. "Mekanisme ini selanjutnya akan dilakukan oleh PPI dan Rostec," jelas Mendag.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Rusia selama ini menjadi negara mitra dagang terbesar ke-24 di tahun 2016. Tahun lalu, nilai perdagangan Indonesia-Rusia tercatat 2,11 miliar dollar AS dengan Indonesia menikmati surplus sebesar 410,9 juta dollar AS yang seluruhnya berasal dari surplus sektor nonmigas.

Ekspor non migas Indonesia ke Rusia tercatat sebesar 1,26 miliar dollar AS sedangkan impor nonmigas dari Rusia yakni 850 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com