Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga 11 Sukhoi Hasil Barter Komoditas sekitar Rp 15 Triliun

Kompas.com - 23/08/2017, 05:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah menyepakati perjanjian kerja sama imbal dagang dengan Rusia terkait pengadaan jet tempur Sukhoi untuk Indonesia melalui mekanisme barter.

Pemerintah berencana mendatangkan 11 unit jet tempur yang akan digunakan untuk memperbaharui armada tempur milik Indonesia dengan total nilai 1,14 miliar dollar AS atau setara Rp 15,16 triliun.

Adapun beberapa komoditas yang akan dijadikan objek barter adalah hasil perkebunan antara lain teh, kopi, karet, minyak kelapa sawit, hingga produk asal Indonesia yang memiliki nilai tambah tinggi.

Kedua negara pun telah menunjuk masing-masing Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjalankan dan mengatur bagaimana mekanisme pelaksanaan barter tersebut hingga kesepakatan harga komoditas perkebunan. Dengan mekanisme imbal dagang tersebut, apa yang akan didapatkan Indonesia?

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan, Indonesia akan memiliki 11 unit jet tempur dengan kemampuan dan keunggulan yang berbeda-beda. Termasuk di dalamnya adalah transfer teknologi Sukhoi dari Rusia kepada Indonesia dan juga fasilitas perawatan jet tempur atau yang dikenal Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO).

"Ada tiga macam (spesifikasi), ada yang bisa nembak tapi enggak bisa ngebom, ada yang bisa ngebom tapi enggak bisa nembak, ada juga yang bisa dua-duanya, lengkap," ujar Ryamizard saat konferensi pers bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Menhan mengatakan, harga tersebut telah melewati beberapa penawaran antara pemerintah Indonesia dan Rusia.

"Saya tawar sudah lama, buka harga 150 juta dollar AS, sekarang jadi 90 juta dollar AS sudah lengkap," papar Menhan. 

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya juga akan menawarkan berbagai produk unggulan dalam negeri yang bisa dijadikan objek barter, seperti kendaraan tempur maupun alat pertahanan buatan PT Pindad, kemudian produk dari PT Dirgantara Indonesia.

"Tadi ada MRO-nya sehingga maintanance nya itu bagus sekali. Kalau Indonesia punya MRO bagus dan lengkap, maka itu jadi pusat perawatan maintanance dari negara lain," ungkap Mendag.

Dengan itu, lanjut Mendag, pada bulan depan pihak pemerintah Rusia akan berkunjung ke Indonesia untuk melanjutkan pembahasan imbal dagang tersebut.

"Proses ini diharapkan bisa berjalan cepat karena Menhan (Ryamizard Ryacudu) kejar saya untuk bisa speed up semuanya. Kami siap laksanakan, awal bulan depan tim Rusia datang untuk kami duduk kembali dan bahas semuanya," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com