Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan Dipangkas Jadi 8-10 Persen

Kompas.com - 23/08/2017, 07:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan kredit perbankan menjadi 8 sampai 10 persen pada tahun 2017 ini. Sebelumnya, bank sentral memperkirakan pertumbuhan kredit berkisar antara 10 sampai 12 persen.

Menurut Gubernur BI Agus DW Martowardojo, ada beberapa hal yang menjadi alasan bank sentral memangkas proyeksi pertumbuhan kredit. Salah satunya adalah lantaran masih rendahnya realisasi pertumbuhan kredit hingga Juni 2017.

"Alasan utama kami menurunkan (proyeksi pertumbuhan kredit) adalah karena perkembangan sampai Juni menunjukan pertumbuhan year to date (tahun kalender) dari pertumbuhan kredit ada di bawah 3 persen," kata Agus di Jakarta, Selasa (22/8/2017) malam.

Alasan lain adalah bank sentral mempertimbangkan kondisi perbankan maupun perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Saat ini, perbankan masih berhadapan dengan risiko peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

(Baca: BI Optimistis Pertumbuhan Kredit Capai 10 - 12 Persen)

 

Selain itu, perbankan juga masih dalam konsolidasi. Pun harga komoditas masih terus dipantau setelah mengalami koreksi pada kuartal II 2017 lalu.

Bank sentral mencatat, pertumbuhan kredit Juni 2017 sebesar 7,8 persen secara tahunan (yoy).

Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,7 persen (yoy). Adapun rasio NPL gross tercatat sebesar 3 persen.

Rasio NPL net tercatat sebesar 1,4 persen. Agus menyatakan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan kredit akan bergerak lebih baik pada tahun 2018 mendatang, yakni 10 sampai 12 persen.

Kompas TV Jumlah penyaluran kredit perbankan tahun ini diprediksi tumbuh 8,5 %. Salah satu kredit yang akan bergairah adalah sektor otomotif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghitung pertumbuhan kredit bakal tembus di atas 8,5 % pada tahun 201. Suku bunga yang landai diprediksi menjadi alasannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com