Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Pamerkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Saat Kuliahi Mahasiswa UGM

Kompas.com - 23/08/2017, 18:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memamerkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dibanding negara-negara lain yang tergabung dalam G20. Hal ini diungkapkan Sri Mulyani saat memberi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

"Kita lihat dari indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara G20, Indonesia berada di peringkat ketiga. Negara-negara yang tergabung dalam G20 ini merupakan negara maju dan berkembang dengan pertumbuhan ekonomi terbesar," kata perempuan yang akrab disapa Ani, Rabu (23/8/2017).

Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan laporan Kuartal II 2017 yang menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen.

Ani menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di peringkat 3 di antara negara-negara G20. Sedangkan di peringkat 1 adalah China dengan pertumbuhan ekonomi 9 persen, disusul dengan India 7,4 persen. Kemudian di bawah Indonesia ada Saudi Arabia dengan pertumbuhan ekonomi 3,7 persen, dan pertumbuhan ekonomi Turki sebesar 3,5 persen.

"Indonesia bisa menjadi negara yang adil dan makmur seperti yang dicita-citakan, karena kita punya modal awal yang tidak sepele yakni letak geografis maupun sumber daya alam yang kita miliki," kata Ani.

Mantan Managing Director World Bank itu menjelaskan, letak geografis Indonesia berada pada posisi strategis jalur perdagangan maritim internasional dan penghubung Benua Asia-Australia. Kemudian, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar kelima di dunia dengan komposisi penduduk usia produktif yang terus bertambah.

"Mayoritas 257 juta penduduk Indonesia adalah usia produktif yang berusia di bawah 30 tahun. Ini lebih baik dibanding Jepang dan Beijing yang komposisi penduduk usia tua lebih banyak dibanding yang produktif," kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com