Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mustafa Penjual Sapi Qurban, Meraup Berkah dari Jualan Online

Kompas.com - 25/08/2017, 06:40 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Mustafa (38) tampak serius berdiri di depan Taman Riyadah, Jalan Merdeka Timur, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Kamis (24/8/2017). Bersama belasan pedagang hewan qurban, pria ini berdiri di jalan lintas utama kota itu.

Untuk memasarkan hewan qurban miliknya, warga Desa Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe itu juga mempromosikan dagangannya lewat situs online khusus e-commerce dan akun media sosial miliknya.

Pria ini, memasang foto hewan qurban dan nomor handphone miliknya pada laman media sosial dan website, yang menjual sapi untuk kebutuhan Qurban Idul Adha dengan cara memasang iklan secara online.

Sejak akhir bulan lalu, dia mulai memasarkan hewan qurban miliknya lewat jejaring sosial. Mustafa terkejut melihat respon warga internet yang menghubunginya lewat handphone.

“Banyak yang menelpon untuk datang ke kandang hewan qurban milik saya. Ini sungguh di luar dugaan saya sebelumnya. Ternyata, media online ini memang sungguh luar biasa dampaknya,” terang Mustafa.

Sejurus berbincang, Mustafa mengajak Kompas.com mengunjungi peternakannya.

Dia menyebutkan, penjualan sapi qurban secara online yang disertai foto dan nomor hanpone pribadi miliknya, salah satu langkah untuk mempermudah para pelanggan dalam mendapatkan sapi Qurban seperti harapan dan keinginan pelanggan.

Dia juga menyebarkan link media online itu ke sejumlah group WhatsApp di handphone-nya.

“Teman-teman juga ikut membantu menyebarkan link itu. Jadi semakin banyak yang tahu soal saya menjual sapi untuk qurban,” terangnya.

Sapi yang dijual itu, sambung Mustafa merupakan hewan yang dipeliharanya selama ini. Dia tidak membeli sapi dari sejumlah agen hewan ternak di Kota Lhokseumawe.

Untuk hewan qurban, dalam satu ekor sapi jumlah dagingnya diperkirakan mencapai 70 kilogram. Harga jual bervariasi dari Rp 14 juta hingga Rp 21 juta per ekor.

“Usia sapi yang dijual itu tiga sampai empat tahun,” terangnya.

Selain itu, dia menyebutkan terjadi kenaikan harga jual dibanding bulan sebelumnya. Umumnya kenaikan harga mencapai Rp 1 juta per ekor. Meski begitu, kebutuhan terhadap hewan qurban tetap tinggi.

“Tidak terpengaruh akan harga naik. Peminatnya tinggi. Sebagian peminat merupakan keluarga yang akan berkurban di Lebaran Idul Adha. Sebagian lainnya adalah instansi pemerintah dan swasta,” katanya.

Siang terus merangkak naik, Mustafa memberikan minuman buat sapi miliknya. Dia tersenyum, perkembangan teknologi informasi kini membantu bisnisnya berjualan secara online.

Kompas TV Kebanyakan perintis terlalu antusias menciptakan teknologi yang ternyata tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat luas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com