Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Berkat Gas Bumi, Pelaku UMKM Bisa Berhemat Tanpa Turunkan Kualitas Kue

Kompas.com - 28/08/2017, 13:14 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Gas bumi masuk kampung

Jaringan gas PGN sendiri masuk ke area tempat tinggal Sumiatun di Rungkut Lor yang terkenal dengan sebutan sebagai ‘Kampung Kue’ sejak 2014, berkat dukungan Pemerintah Kota Surabaya dan Kementerian ESDM.

Diinisiasi sejak 2005, Kampung Kue awalnya hanya beranggotakan tiga orang ibu rumah tangga di wilayah Rungkut Lor gang 2 Surabaya. Saat itu, kondisi di kampung tersebut cukup memprihatinkan karena dampak krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998-1999 masih terasa.

Banyak warga setempat yang mendadak jadi pengangguran. Hingga akhirnya kampung tersebut hanya ramai di pagi hari. Pada siang harinya, warganya jarang bisa dijumpai di rumah karena menghindari rentenir yang menagih utang.

Setelah melihat potensi di wilayahnya, pelopor Kampung Kue yaitu Choirul Mahpaduah bersama dua ibu rumah tangga lainnya termasuk Sumiatun sepakat mengembangkan usaha kue di kampungnya.

Mereka masing-masing mengumpulkan uang Rp 50 ribu, sehingga terkumpul Rp 150 ribu. Dari yang awalnya usaha simpan pinjam hanya bisa melayani Rp 100.000 sekarang sudah berkembang menjadi koperasi dengan modal mencapai Rp 25 juta dan beranggotakan 65 orang.

Setiap harinya sudah ada lebih dari 50 orang yang rutin kulakan di kampung kue untuk dipasarkan kembali ke wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Bahkan, produk dari kampung ini sudah masuk ke jaringan ritel modern dan toko oleh-oleh.

Selain itu, hampir setiap rumah tangga sudah membangun perusahaan-perusahaan kecil dan mendirikan usaha dagang.

Pelatihan-pelatihan dan pengembangan pasar tetap dilakukan agar Kampung Kue semakin eksis dan dikenal sebagai tujuan belanja jajanan pasar dan oleh-oleh khas Surabaya. Tujuannya, kampung kue bisa menjadi destinasi wisata kuliner.

Jaringan gas nasional

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan, gas bumi memang memiliki banyak manfaat, apalagi energi ini tidak disubsidi pemerintah. Maka, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menugaskan PGN untuk membangun jaringan gas bumi rumah tangga di berbagai daerah.

Pada awal Agustus, Kementerian ESDM melalui penugasan ke PGN juga telah memulai pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kota Bandar Lampung sebanyak 10.321 sambungan gas.

"Tahun ini, PGN ditugaskan untuk membangun jaringan gas ke rumah tangga sebanyak 26.000 sambungan yang tersebar di Mojokerto, Bandar Lampung, DKI Jakarta dan Musi Banyuasin," kata Rachmat.

Sebelumnya, PGN juga mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengoperasikan jaringan gas di 8 wilayah berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 2461 K/12/MEM/2017, yakni wilayah Jabodetabek, Kabupaten Bogor, Kota Cirebon, Kota Surabaya, Kota Tarakan, Kabupaten Blora, Kota Semarang dan Kabupaten Sorong.

PT PGN (Persero) mendistribusikan konverter kit serta membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Provinsi Lampung. Groundbreaking pembangunan jaringan gas rumah tangga diselenggarakan di Bandar Lampung, Kamis (3/8/2017). PT PGN (Persero) mendistribusikan konverter kit serta membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Provinsi Lampung. Groundbreaking pembangunan jaringan gas rumah tangga diselenggarakan di Bandar Lampung, Kamis (3/8/2017).

"PGN akan terus mendukung program konversi energi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Saat ini PGN telah membangun dan mengelola lebih dari 7.270 kilometer pipa gas bumi atau setara 80 persen infrastruktur pipa gas bumi Indonesia," ujarnya.

PGN telah melayani 27.170 pelanggan rumah tangga, 209 pelanggan komersial, dan 475 pelanggan industri di Jawa Timur.

Sementara itu, di tingkat nasional PGN telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.930 pelanggan komersial dan 204 ribu pelanggan rumah tangga yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com