Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Gangguan, BCA Gratiskan Biaya Tarik Tunai di ATM Bank Lain

Kompas.com - 28/08/2017, 14:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membebaskan biaya transaksi tarik tunai di ATM bank lain selama perbaikan layanan.

Adapun sebanyak 5.700 ATM BCA mengalami offline karena terdampak gangguan satelit Telkom 1.

Adapun, bank memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk memperbaiki dampak gangguan tersebut.

"Kami memberikan kebebasan, tetapi tidak dibebaskan langsung. Secara sistem akan dikembalikan, dikredit kembali pada akhir bulan ya (ke rekening nasabah BCA)," kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Menara BCA, Senin (28/8/2017).

(Baca: Ribuan ATM "Offline", Telkom Sampaikan Permohonan Maaf)

 

BCA mengenakan biaya tarik tunai sebesar Rp 7.500, jika nasabah melakukan transaksi di ATM bank lain. Hanya saja, pembebasan biaya ini hanya berlaku bagi transaksi tarik tunai.

"Kalau mau cek saldo (dan transaksi perbankan lainnya), bisa di apps, internet mobile banking," kata Jahja.

BCA, lanjut dia, yang akan menanggung biaya tarik tunai antar bank. Adapun estimasi biaya tarik tunai antarbank mencapai Rp 50 miliar-Rp 70 miliar.

"Kurang lebih besaran biayanya segitu. Tergantung juga dengan frekuensi (transaksi) dan kecepatan kami melakukan recovery," kata Jahja.

(Baca: Satelit Telkom 1 Terganggu, Sekitar 12.000 ATM BCA Masih Beroperasi)

 

Sebagaimana diketahui, satelit Telkom 1 mengalami gangguan berupa pergeseran pointing antena satelit. Untuk memperbaikinya, BUMN ini dibantu oleh Lockheed Martin selaku produsen satelit.

Terkait dengan gangguan ini, ATM dari sejumlah bank mengalami offline, yang di antaranya adalah ATM BCA dan Bank Mandiri. Sebanyak 11.510 ATM BCA masih dapat beroperasi dan melayani layanan perbankan.

Kompas TV Indosat Beli Satelit dari Tiongkok

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com