Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Kontainer Bawang Merah Dilepas ke Singapura dan Thailand

Kompas.com - 28/08/2017, 19:30 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 247,5 ton, atau sembilan kontainer bawang merah dilepas melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk diekspor ke Singapura dan Thailand, Senin (28/8/2017).

Ekspor bawang merah tersebut ditaksir senilai 4,7 miliar, atau 436.500 dollar AS. Ekspor tersebut adalah ekspor tahun kedua untuk komoditas bawang merah dari Indonesia.

"Tahun pertama lalu, kita sudah 735 ton. Ini prestasi bagus," kata Dirjen Holtikultura, Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono Kamino.

Tiga tahun lalu kata dia, Indonesia masih tercatat sebagai negara pengimpor bawang merah dan benih bawang merah. Pada 2014 volume impor bawang merah dan benih bawang merah masih 74.903 ton, pada 2015 menurun menjadi 17.429 ton.

"Pada 2016 Indonesia zero impor bawang merah," jelasnya. (Baca: Bawang Merah Brebes Tembus Pasar Thailand)

Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan produksi bawang merah. Sentra produksi belakangan tidak hanya di pulau Jawa, namun mulai menyebar di Maluku, Bima, Solok, dan Bantaeng.

Luas tanam bawang merah di Indonesia pada 2016 seluas 149.600 hektar dengan produksi 1,45 juta ton. Luas tanam itu naik 22,5 persen di 2017.

Seiring dengan meningkatnya luas tanam, target produksi juga naik 17,7 persen. Produksi itu berhasil memenuhi kebutuhan dalam negeri sebesar 1,1 juta ton per tahun.

"Setelah swasembada bawang merah, pada 2019 kami targetkan bisa swasembada bawang putih. Hanya butuh 73.000 hektar untuk swasembada bawang putih," pungkasnya. 

Kompas TV Petugas Bea dan Cukai Aceh berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 30 ton bawang merah asal Thailand di Perairan Aceh Tamiang. Seluruh barang bukti dan tersangka, selanjutnya dibawa ke dermaga Bea dan Cukai Sumatera Utara, guna proses penyidikan lanjutan. Penyelundupan 30 ton bawang merah asal Thailand, di Perairan Aceh Tamiang, digagalkan oleh patroli Bea dan Cukai Aceh, pada Sabtu malam (4/3). Kapal diawaki 5 warga Aceh dan diketahui berbendera Indonesia. Seluruh awak kapal hingga kini masih diperiksa di Kantor Bea dan Cukai Sumatera Utara. Perairan Aceh Tamiang, diketahui menjadi salah satu pintu masuk penyelundupan, terutama asal Malaysia dan Thailand. Penyelundupan bawang sering terjadi, akibat selisih harga pasar yang mencapai 5 kali lipat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com