JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan gula hasil produksi petani lokal akan diserap oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti mengharapkan, agar petani tebu rakyat untuk tidak khawatir terkait gula hasil produksinya tidak dibeli pemerintah.
"Sudah dikasih solusinya, Bulog akan beli gula mereka (petani)," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Tjahya mengatakan, Bulog sudah ditugaskan oleh pemerintah untuk membeli gula produksi petani dengan harga Rp Rp 9.700 per kilogram.
(Baca: Harga Gula di Puncak Jaya Rp 1,45 Juta Per Sak, Menteri Rini Minta Turun 25 Persen)
Sementara itu, terkait ada sejumlah gudang gula hasil produksi petani yang disegel, menurutnya ini murni karena tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Tjahya menegaskan, gula yang akan dipasarkan kepada konsumen wajib memenuhi ketentuan SNI. "Gula itu wajib SNI-nya. Kan itu menyangkut kesehatan dan keamanan," paparnya.
Namun demikian, lanjut Tjahya, pihaknya telah memberikan solusi terkait penyegelan tersebut agar pabrik gula melakukan proses produksi ulang hingga gula tersebut mencapai kualitas yang baik dan SNI dan gula bisa dijual kepada konsumen.
Sebelumnya, Kemendag melakukan penyegelan gula milik petani tebu yang belum laku terjual pasca digiling di Cirebon yakni pabrik gula Sindanglaut sebanyak 7.077 ton, dan 8.800 di pabrik gula Tersana Baru.
Adapun penyegelan tersebut dilakukan, karena Kemendag menemukan ada gula yang belum memenuhi standar gula dan belum layak konsumsi.
Dengan itu, memicu protes dan gelombang aksi dari kalangan petani tebu yang menuntut pemerintah agar berpihak pada petani tebu rakyat serta menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir di tingkat konsumen yang saat ini ditetapkan sebesar Rp 12.500 per kilogram menjadi Rp 14.000 per kilogram.
Sementara petani tebu menyatakan, Biaya Pokok Produksi tebu saat ini sudah mencapai Rp 10.600 per kilogram.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.