Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di 2019, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diestimasi di Atas 5 Persen

Kompas.com - 29/08/2017, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I dan II 2017 tercatat sebesar 5,01 persen.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara 5 sampai 5,4 persen pada tahun ini.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat ke depan.

Bahkan, pada tahun 2019 mendatang, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di atas 5 persen.

"(Pertumbuhan ekonomi) kita akan lepas dari 5 persen sekitar 2019 nanto. Tetapi, kita masih bergerak naik dari range kita 5 sampai 5,4 persen di 2017," kata Dody di Yogyakarta, awal pekan ini.

(Baca: Sri Mulyani Pamerkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Saat Kuliahi Mahasiswa UGM)

 

Bank sentral, imbuh Dody, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen pada tahun 2017.

Adapun prediksi pertumbuhan ekonomi versi pemerintah kemungkinan berkisar antara 5,1 sampai 5,2 persen tahun ini.

Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berkisar antara 5,1 sampai 5,5 persen. Kemudian, pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bergerak naik ke kisaran 5,3 sampai 5,7 persen.

"Setelah itu mudah-mudahan kita langsung menuju level 6 persenan. Di atas 6 persen (pada tahun) 2020-2021," tutur Dody.

Faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi ke depan menurut Dody adalah investasi. Pihaknya memperkirakan pertumbuhan investasi akan berkisar 6 sampai 7 persen.

Adapun dari lapangan usaha, Dody memperkirakan sektor pengolahan, pertanian, konstruksi, komunikasi, dan jasa keuangan diharapkan memberikan kontribusi terbesar.

Namun demikian, hal terpenting adalah produksi nasional yang berdaya saing agar pertumbuhan ekonomi dapat terdongkrak secara berkualitas.

"Ekspor kita tentunya dalam jangka panjang akan tumbuh rata-rata 4 persen ke 2020-2021. Itu ekspor riil," terang Dody.

Kompas TV Tapi bagaimana caranya agar Anda bisa merdeka secara finansial?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com