Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Patokan Ekspor Produk Tambang Naik di September 2017

Kompas.com - 29/08/2017, 14:01 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fluktuasi harga internasional mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) periode September 2017.

Dibandingkan dengan periode Agustus 2017, sebagian besar komoditas mengalami kenaikan HPE.

Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58/M-DAG/PER/8/2017, tanggal 25 Agustus 2017.

HPE Periode September ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.

(Baca: Per Juni 2017, Harga Patokan Ekspor Produk Tambang Turun)

“HPE produk pertambangan mulai mengalami kenaikan. Fluktuasi harga internasional menyebabkan naiknya HPE produk pertambangan.

Hanya produk konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil yang mengalami penurunan tipis,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan melalui keterangan resmi ke Kompas.com.

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal.

Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan HPE dialami sebagian besar produk di periode September 2017.

Konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) pada periode September ditetapkan dengan harga rata-rata 2.105,79 dollar AS/WMT atau naik sebesar 5,82 persen. 

Konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen) dengan harga rata-rata 60,13 dollar AS/WMT atau naik sebesar 12,24 persen. 

Konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata 30,73 dollar AS/WMT atau naik sebesar 12,24 persen. 

Konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata 970,53 dollar AS/WMT atau naik sebesar 4,87 persen.

Konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata 801,27 dollar AS/WMT atau naik sebesar 7,28 persen.

Konsentrat pasir besi (lamela magnetitilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata 35,90 dollar AS/WMT atau naik sebesar 12,24 persen.

Nikel (Ni < 1,7 persen) dengan harga rata-rata 14,83 dollar AS/WMT atau naik sebesar 12,01 persen.

Bauksit (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata 35,29 dollar AS/WMT atau naik sebesar 3,62 persen. 

HPE Turun

Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata 208,82 dollar AS/WMT atau turun sebesar 3,23 persen. 

Konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata 236,70 dollar AS/WMT atau turun sebesar 1,74 persen

Konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata 938,22 dollar AS/WMT atau turun sebesar 0,15 persen.

Sementara itu pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) tidak mengalami perubahan.

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar dapat diunduh melalui http://jdih.kemendag.go.id/id/news/2017/08/58/penetapan-hpe-produk-pertambangan.

Kompas TV Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan penuntasan amandemen sebanyak 23 kontrak karya pertambangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com