Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Dua Hal Ini Sebelum Membeli Hewan Kurban

Kompas.com - 29/08/2017, 15:24 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan kepada masyarakat yang ingin membeli hewan kurban untuk lebih memperhatikan kesehatan hewan melalui ciri fisik maupun ketentuan lain dari sisi agama.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan) Surachman Suwardi mengatakan, hal yang paling utama untuk diperhatikan adalah kesehatan hewan.

Menurut dia, dari sisi kesehatan harus dilihat agar jangan sampai hewan kurban terserang penyakit zoonosis (penyakit menular). Itu dari sudut pandang pemerintah.

"Kalau dari sudut pandang agama tidak boleh cacat, dan diutamakan (jenis kelamin)," papar Surachman saat melakukan sosialisasi pemotongan hewan kurban yang baik, sehat dan aman di Masjid Baiturrahman, Petukangan Utara, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

(Baca: Jelang Idul Adha, Kementan Pastikan Kesehatan Hewan Kurban)

 

Menurutnya, ada dua hal yang harus diperhatikan agar masyarakat bisa mendapatkan hewan kurban yang sehat, bebas penyakit, dan juga dilengkapi sertifikat kesehatan hewan.

Pertama adalah memperhatikan ciri fisik hewan kurban, mulai dari cara berdiri, berjalan, warna kulit, bulu, area mata, hidung, dan bibir yang tidak memiliki cacat tubuh seperti pincang dan buta.

Kemudian dari segi umur atau usia hewan kurban, untuk kambing sudah berusia satu tahun, sapi berusia 1,5 tahun, dan domba dua tahun.

Surachman menegaskan, pihaknya sudah melakukan pengawasan kesehatan hewan kurban sejak awal Agustus 2017 di daerah asal hewan kurban oleh dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan kabupaten atau kota daerah asal.

(Baca: Pastikan Hewan Kurban Sehat, Kementan Bentuk Tim Pengawasan)

 

"Saat transportasi juga dilalukan pengecekan oleh dinas peternakan dan karantina pertanian," tambahnya.

Berdasarkan hasil pengawasan kesehatan hewan kurban, sejak H-10 tidak ditemukan indikasi adanya penyakit zoonosis khususnya virus Anthrax yang membahayakan kesehatan hewan dan juga manusia.

Kedua, masyarakat jangan sungkan untuk menanyakan kepada penjual hewan kurban terkait kesehatan hewan kurban maupun sertifikasi layak sehat.

"Sertifikasi layak sehat. Sertifikat kesehatan hewan yang dikeluarkan dinas kesehatan. Dinas yang membidangi fungsi kesehatan dan peternakan," paparnya.

Pasokan Hewan Kurban

 

Berdasarkan data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, pada Idul Adha 2017, pasokan hewan kurban mencapai 1.432.940 ekor.

Jumlah tersebut terdiri dari 440.323 ekor sapi, 9.851 ekor kerbau, 755.288 ekor kambing dan 227.479 ekor domba.

Kemudian, total kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha 2017, diprediksi mencapai 1.121.754 ekor atau mengalami kenaikan sebanyak 10 persen dari total penyembelihan ternak kurban tahun 2016 yaitu sebanyak 1.019,777 ekor.

Kompas TV Kenaikan harga hewan kurban terutama sapi di Pasar Patok, Lumajang, Jawa Timur, terjadi sejak sebulan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com