Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegadaian Terbitkan Obligasi Rp 2,5 Triliun untuk Lunasi Utang Bank

Kompas.com - 29/08/2017, 15:32 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pegadaian (Persero) melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan (PUB) III tahap I tahun 2017. Dalam penawaran tersebut, perusahaan menargetkan dana sebesar Rp 2,5 triliun. 

Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Pegadaian, Teguh Wahyono mengatakan, dana yang didapatkan perseroan 58 persennya untuk pelunasan utang bank.

"Dana yang didapat sebagaian untuk refinancing bank. Hampir semunya bank dari Himpunan Bank Negara (Himbara). Ada yang Rp 800 juta, Rp 452 Juta, dan Rp 200 juta. Sisanya digunakan untuk modal kerja," ujar Teguh dalam konferensi pers di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Dalam penawaran obligasi ini, terdapat tiga seri yang diterbitkan. Seri A dengan tenor 370 hari memiliki kisaran kupon 6,45 persen-6,95 persen.

(Baca: Menteri BUMN Tetapkan Jajaran Direksi Baru Pegadaian)

 

Seri B dengan tenor 3 tahun memiliki kisaran kupon 7,25 persen-7,75 persen maupun Seri C dengan kisaran kupon 7,45 persen-7,95 persen.

Adapun, penentuan harga jual atau book building diselenggarakan pada 29 Agutus 2017 hingga 20 September 2017, sedangkan penawaran umum obligasi ini diselenggarakan pada 25 Agustus 2017 hingga 28 agustus 2017. 

Sementara, pencatatan obligasi ini di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 4 Oktober 2017.

"Kami menunjuk Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam penawaran obligasi ini," pungkas Teguh. 

Sekadar informasi, Pegadaian memiliki 12 kantor wilayah, 550 cabang pegadaian, 92 cabang pegadaian syariah, 3.238 unit pelayanan cabang dan serta 510 unit pelayanan cabang syariah.

Kompas TV Otoritas Jasa Keuangan telah merilis aturan bagi pegadaian swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertia dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertia dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com