JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro menjelaskan ada tiga perusahaan BUMN yang berhasil bangkit dari keterpurukan.
Adapun ketiga perusahaan pelat merah itu adalah PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Nindya Karya (Persero) dan PT Varuna Tirta Prakasya (Persero).
"Djakarta Lloyd dan Nindya Karya sama saja, sebenarnya survive karena ada cashflow yang datangnya dari revenue," kata pria yang akrab disapa Aloy itu di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2017).
Djakarta Lloyd, lanjut dia, kini tak lagi merugi setelah bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk. Perusahaan tersebut kini mengangkut batu bara hingga 1,3 juta ton.
(Baca: 24 BUMN Merugi pada Semester I 2017)
Perseroan tersebut juga disebut telah mampu melunasi pembayaran pajak dan utang gaji karyawan. Kementerian berjanji akan mencarikan lahan untuk pembangunan kantor Djakarta Lloyd.
"Walaupun mereka enggak punya kantor, karena kantor mereka di Senen juga kebakaran. Kami ketemu beberapa lahan (untuk pembangunan kantor Djakarta Lkoyd) dan Insya Allah mereka akan punya kantor pusat sendiri," kata Aloy.
Sedangkan Nindya Karya disebut telah berhasil melakukan efisiensi. Selain itu, lanjut dia, direksi Nindya Karya mampu mempertahankan perseroan di tengah persaingan perusahaan besar lainnya.
"Sekarang mereka dapat proyeknya dimana-mana, ada yang dari Kementerian PUPR juga. Jadi bisa hidup mereka," kata Aloy.
Sementara Varuna Tirta Prakasya disebut berhasil melakukan sinergi dengan beberapa perusahaan BUMN.
Kementerian BUMN menargetkan perusahaan yang merugi hingga akhir tahun, hanya Merpati Nusantara Airlines. Sedangkan sepanjang semester I 2017, sebanyak 24 perusahaan BUMN merugi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.