Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Pekerja Profesional di Indonesia Tertarik pada Peluang Kerja Baru

Kompas.com - 30/08/2017, 15:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jejaring sosial profesional LinkedIn merilis laporan bertajuk Inside the Mind of Today's Candidate. Laporan itu melaporkan harapan, dan tuntutan di tempat kerja, serta  alasan di balik mengapa para profesional pindah kerja.

Studi tersebut menemukan bahwa lebih dari 90 persen profesional di Indonesia tertarik untuk mendengar tentang peluang kerja baru.

Faktor pendorong utamanya pun tidak lagi semata-mata karena pendapatan yang lebih besar. Pertumbuhan karier dan kenaikan jabatan menjadi motivasi utama bagi profesional di Indonesia untuk tetap berada di tempat kerja mereka saat ini.

Studi juga mengungkap bahwa kesempatan untuk menantang diri mereka untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman menjadi motivasi terbesar kedua.

(Baca: Ini 3 Alasan Pekerja Ingin Berganti Pekerjaan)

 

Survei mengungkap bahwa kompensasi dan tunjangan tidak lagi menjadi faktor pendorong bagi para profesional di Indonesia untuk bertahan di perusahaan, melainkan harapan untuk dapat mengembangkan karier serta posisi di perusahaan.

"Faktor itu diikuti oleh keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan," kata Feon Ang, LinkedIn Vice President of Talent and Learning Solutions, Asia-Pacific dalam ringkasan laporannya, Rabu (30/8/2017).

Pola pikir seperti ini ternyata berpengaruh terhadap harapan para profesional ke perusahaan tempat mereka bekerja.

Studi menemukan, pengakuan atas prestasi sangat berperan penting terhadap perjalanan karier profesional di Indonesia.

(Baca: Hingga 2035, Lebih Banyak Pekerjaan Tercipta di Perkotaan)

 

Lebih jauh lagi, survei juga menemukan bahwa profesional di Indonesia masih mengedepankan faktor emosional di tempat kerja. Profesional di Indonesia ternyata ingin merasa dianggap penting bagi perusahaan.

Caranya dengan mendapatkan berbagai informasi berkelanjutan tentang perkembangan perusahaan, dan mereka juga mengharapkan kenyamanan dengan mendapatkan kesempatan untuk menjadi diri mereka sendiri di tempat kerja.

"Hal ini unik dan hanya berlaku bagi profesional di Indonesia, karena profesional di Singapura dan Malaysia justru mengungkap bahwa kesempatan untuk dapat menyampaikan pendapat menjadi faktor paling penting di tempat kerja," kata Ang.

Ang menyatakan, profesional muda di Indonesia sangat aktif dan sangat memegang kendali atas perjalanan karier mereka. Bahkan, Indonesia memiliki banyak kandidat pasif yang terbuka untuk berbagai kesempatan karier baru.

Laporan Inside the Mind of Today's Candidate menyurvei lebih dari 14.000 profesional dari seluruh dunia. Survei ini fokus untuk mengungkap perilaku dan kebiasaan para pencari kerja.

Kompas TV Usai menjalankan nazarnya, kini Sri Wahyuni kembali berjualan susu kedelai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com