Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Rini Dorong Telkom Jadi Perusahaan Satelit Kelas Dunia

Kompas.com - 31/08/2017, 20:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Rini Soemarno mendorong PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom menjadi perusahaan pengelola satelit terkemuka di dunia. Hal ini sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki Telkom.

"Persoalan satelit ini, saya juga mengatakan ke Pak Alex (Dirut Telkom), kita harus memanfaatkan pengalaman untuk membuat kita semakin kuat. Saya mendorong semua bahwa Telkom ini harus menjadi perusahaan satelit terbesar di dunia," kata Rini di Graha Merah Putih, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Rini meninjau langsung "Crisis Center Telkom Group" di Telkom "Integrated Operation Center" (TIOC) untuk memberikan dukungan kepada manajemen Telkom yang telah bekerja keras mengatasi krisis akibat terjadinya anomali pergeseran pointing satelit Telkom 1.

(Baca: Menkominfo Santai Tanggapi Kabar Hancurnya Satelit Telkom 1 )

Pada kesempatan itu, Rini mengaku terharu atas perjuangan semua jajaran Telkom dan teknisi dalam penanganan satelit Telkom 1.

"Saya bangga bahwa krisis yang cukup sulit dihadapi Telkom bisa ditangani dengan baik. Melakukan komunikasi dengan seluruh pelanggan sehingga tidak ada pelanggan yang merasa benar-benar dirugikan," kata Rini, seperti dikutip dari Antaranews.com.

Dengan dasar itulah ia meyakini, kemampuan Telkom Indonesia untuk mewujudkan harapannya sebagai perusahaan satelit skala global sangat mungkin tercapai.

(Baca: Ribuan ATM Terganggu, Kapan Layanan Satelit Telkom 1 Normal Lagi?)

"Kemampuan perusahaan dalam menangani krisis yang tengah dialami saat ini. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Telkom Indonesia menurut Rini juga berkualitas, profesional dan solid," ucapnya, menegaskan.

Selain menjamin ketersediaan transponder satelit di Indonesia, juga dapat melayani permintaan transponder dari negara lain.

Menurut data kebutuhan transponder satelit di Indonesia sekitar 300 transponder, namun baru terpenuhi sekitar 50 persen yang dilayani operator satelit Telkom dan perusahaan domestik lainnya.

(Baca: Gantikan Telkom 1, Satelit Telkom 4 Akan Diluncurkan Agustus 2018 )

Ia meyakini dengan kemampuan seluruh jajaran TelkomGroup dari manajemen karyawan dan teknisi mengatasi krisis ini impian menjadi penyedia satelit dunia bisa tecapai.

Saat ini Telkom mengelola satelit Telkom 1, Tekom 2, Telkom 3S. Bahkan pada medio 2018 perusahaan juga akan meluncurkan satelit Telkom 4.

Sementara itu Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan kesiapannya menjadi yang perusahaan satelit terbesar global.

Saat ini, katanya, Telkom menempati peringkat kedua terbesar setelah APT Satellite Holding, perusahaan satelit China berbasis di Hong Kong dengan kepemilikan 7 satelit.

"Strategi Telkom untuk meningkatkan kapasitas bisa dilakukan dengan cara menambah jumlah satelit maupun mengakuisisi," ujar Alex.

Kompas TV Menurut lembaga konsultan Lockheed Martin, satelit Telkom 1 sudah harus pensiun di 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com