Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Keunggulan Beriklan Via Kendaraan Dibanding Billboard

Kompas.com - 01/09/2017, 20:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa keuntungan bagi pemasar dengan mengiklankan produk mereka melalui kendaraan ketimbang media luar konvensional, seperti billboard atau videotron.

Sugito Alim, Co Founder Stickearn, perusahaan startup yang bergerak di bidang media luar ruang, mengatakan iklan melalui kendaraan lebih murah dari segi investasi. "Biaya investasi melalui car branding jauh lebih murah jika dibandingkan dengan pemasangan iklan pada media cetak dan elektronik," kata Sugito, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/9/2017).

Dia menjelaskan, besar kecilnya desain dan jumlah kendaraan yang akan dipasang iklan dapat disesuaikan dengan besarnya dana investasi.

Selain itu, lanjut dia, memasang iklan di mobil dapat memberi impresi lebih besar dibandingkan dengan iklan yang dipasang hanya di satu titik.

"Impresi yang dapat diperoleh dari iklan bergerak ini mencapai 30.000-80.000 tergantung seberapa jauh dan ke mana kendaraan tersebut berjalan," kata Sugito.

Dia menjelaskan, besarnya potensi dari car branding ini, memungkinkan berbagai industri untuk memanfaatkan sarana ini dan meraih target audience yang lebih besar.

Sejak didirikan pada awal tahun 2017, Stickearn telah bekerja sama dengan beberapa merek, seperti Andre Valentino, Traveloka, Tokopedia, Shopee, Studio Nine, Maspion, Clash of Clan, Deal Makan, Excelso, Kalbe, Travelio, Puncak Group, Brother Printer dan lain-lain.

Stickearn juga telah bekerja sama secara eksklusif dengan Grab melalui top performing drivers sejak 6 bulan yang lalu. Nantinya, para pemasar juga dapat menaruh brosur-brosur produk mereka di dalam mobil. Dengan demikian, penumpang akan mendapatkan informasi yang lebih detail.

Stickearn, lanjut dia, juga memberi layanan bagi para pengiklan dalam bentuk konsultasi dan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pihak pengiklan.

"Para pengiklan di Stickearn dapat dibantu merancang desain iklan mereka secara gratis sebagai salah satu bentuk layanan Stickearn," kata Sugito.

Bagi Komisi

Sugito menjelaskan, pemasangan iklan ini juga dapat memberi pendapatan tambahan bagi si pemilik mobil. Semakin besar iklan yang terpasang, maka akan semakin besar komisi yang diperoleh.

Pembagian komisi dihitung berdasar jarak tempuh dan kesepakatan berapa maksimal kilometer yang dapat ditempuh oleh pemilik mobil.

Rencananya, Stickearn akan memperluas bisnisnya dengan pemasangan iklan di kendaraan roda dua atau motor.

Saat ini, Stickearn sudah ada di 13 kota besar di Indonesia. Yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Malang, Padang, Medan, Bali dan Batam.

Dengan tren iklan berjalan yang semakin berkembang, Stickearn akan merambah ke kota-kota lainnya di Indonesia pada akhir tahun 2017.

"Sementara dari segi kerja sama dengan pengiklan, Stickearn menargetkan semakin banyak lagi brand yang akan berinvestasi melalui car branding ini," kata Sugito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com