Kemudahan Jual Beli
Pasar sekunder obligasi relatif kurang likuid. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya dan waktu untuk menjual obligasi di pasar sekunder.
Hal ini berbeda dengan reksa dana pendapatan yang dapat diperjual belikan kapan saja karena manajer investasi wajib membayar ke investor pada saat ada instruksi pencairan (redemption) maksimal 7 hari kerja.
Risiko Gagal Bayar
Risiko utama dari investasi dari obligasi adalah ketika penerbit obligasi gagal memenuhi komitmennya untuk membayar kupon dan pokok pada waktu yang telah ditetapkan.
Ketika risiko gagal bayar terjadi, maka nilai obligasi dapat anjlok bahkan tidak ada harganya sama sekali. Apabila tidak dapat dijual pada pasar sekunder, investor obligasi harus menunggu eksekusi aset yang menjadi jaminan obligasi untuk mendapatkan kembali investasinya. Proses tersebut dapat memakan waktu yang cukup lama.
Risiko gagal bayar obligasi juga dapat terjadi di reksa dana. Perbedaannya, manajer investasi melakukan diversifikasi dengan maksimal investasi pada satu perusahaan swasta adalah 10 persen. Pengecualian apabila investasinya di obligasi pemerintah yang bisa mencapai 100 persen.
Dengan demikian, investor reksa dana baru akan kehilangan asetnya apabila 10 perusahaan swasta penerbit obligasi yang menjadi portofolio investasi bangkrut pada saat yang bersamaan.
Perpajakan
Sebagai investor, atas hasil kupon dan keuntungan selisih harga (capital gain) dari investasi obligasi dikenakan pajak final 15 persen. Sementara jika berinvestasi pada reksa dana bukan merupakan objek pajak.
Ketika reksa dana berinvestasi pada obligasi, atas kupon dan keuntungan selisih harga mendapat insentif pajak yaitu sebesar 5 persen hingga 2020 dan 10 persen untuk 2021 dan seterusnya.
Kesimpulan
Reksa dana pendapatan tetap dan obligasi adalah produk investasi yang cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif. Secara perencana keuangan, reksa dana pendapatan tetap juga cocok untuk tujuan investasi dengan jangka waktu 1-3 tahun.
Untuk anda yang membutuhkan produk investasi yang konservatif, mudah diperjualbelikan dan memungkinkan pembelian secara berkala dengan nominal mulai dari ratusan ribu, reksa dana pendapatan tetap lebih cocok dibandingkan obligasi.
Investasi obligasi umumnya dilakukan oleh investor institusi yang memiliki dana besar dan yakin dengan kualitas kredit suatu perusahaan.
Risiko utama dari reksa dana pendapatan tetap adalah fluktuasi harga sementara risiko utama dari obligasi adalah risiko gagal bayar. Dengan memahami risiko tersebut, kita akan lebih siap menjadi investor.
Demikian artikel ini semoga bermanfaat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.