MEDAN, KOMPAS.com - Tumbuh pesatnya e-commerce di Indonesia menunjukkan penjualan melalui jalur online semakin mudah dan terjangkau.
Data sensus milik Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, industri e-commerce Indonesia dalam 10 tahun terakhir tumbuh sampai 17 persen dengan total jumlah usaha 26,2 juta unit.
Riset global dari Bloomberg menyatakan pada 2020 nanti, lebih dari separuh penduduk Indonesia akan terlibat dalam aktivitas e-commerce.
Pemerintah juga memberikan dukungan yang sangat besar agar pertumbuhan e-commerce semakin kuat.
Salah satu langkah yang diupayakan dan ditempuh adalah dengan menggandeng Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce China, Alibaba, untuk menjadi penasihat khusus e-commerce Indonesia.
(Baca: Alasan di Balik Penunjukan Jack Ma Sebagai Penasihat E-commerce Indonesia)
"Selain memberikan dukungan pada e-commerce, pemerintah juga melakukan pembangunan infrastruktur. Ini saling berhubungan karena berdampak pada sistem pengiriman barang dan pergudangan di Indonesia," Direktur Sales dan Marketing Wiraland, Jenny Lok, Senin (4/9/2017).
Meningkatnya sektor e-commerce juga meningkatkan permintaan terhadap sarana pergudangan.
Lembaga konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL) menyebutkan, terbatasnya pasokan yang dibutuhkan dalam aktivitas e-commerce menjadi salah satu faktor yang membuat pengembang semakin melirik sektor modern warehouse (gudang penyimpanan modern).
Sebab, bila dibandingkan dengan China dan Singapura tempat menjamurnya aktivitas e-commerce, maka pasokan pergudangan di Indonesia masih tergolong rendah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.