Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Angkutan Udara Sebabkan Inflasi DKI Jakarta 0,13 Persen

Kompas.com - 05/09/2017, 06:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DKI Jakarta melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus 2017 mengalami inflasi 0,13 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan IHK nasional yang mengalami deflasi 0,07 persen.

Namun, angka inflasi DKI Jakarta pada Agustus 2017 lebih rendah dari rata-rata tiga tahun sebelumnya, yakni 0,34 persen secara bulanan (mtm).

Meredanya tekanan inflasi di DKI Jakarta terutama disumbang deflasi pada kelompok volatile food (harga pangan bergejolak) dan terkendalinya inflasi inti.

"Sementara inflasi pada kelompok administered price mengalami sedikit kenaikan," kata Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Fadjar Majardi dalam pernyataan resmi, Selasa (5/9/2017).

Deflasi pada kelompok volatile food terutama disebabkan koreksi harga pada komoditas yang tergabung pada subkelompok pengeluaran bumbu-bumbuan. Bawang merah, cabai merah dan cabai rawit masing-masing mengalami deflasi 7,18 persen (mtm), 4,74 persen (mtm) dan 9,50 persen (mtm).

Pada kelompok administered prices (harga yang diatur pemerintah), komoditas transportasi terutama tarif angkutan udara pada Agustus 2017 tercatat mengalami inflasi.

"Di tengah penurunan tarif yang secara umum terjadi pasca-periode Idul Fitri, masih tingginya animo masyarakat DKI Jakarta untuk menggunakan transportasi udara pasca periode Idul Fitri mendorong kenaikan tarif 6,54 persen (mtm)," tutur Fadjar.

Selain transportasi, kenaikan inflasi administered price juga disumbang kenaikan harga rokok, terutama rokok kretek filter (2,16 persen mtm) sebagai respon lanjutan dari kenaikan cukai rokok di awal tahun.

"Perkembangan kedua komoditas ini menjadi sumber utama lebih tingginya inflasi DKI Jakarta jika dibandingkan dengan inflasi nasional," ujar Fadjar.

Memerhatikan pola pergerakan harga-harga komoditas di pasar, tekanan inflasi pada bulan September hingga akhir tahun 2017 diperkirakan akan tetap terkendali. Perayaan Idul Adha diperkirakan tidak diikuti dengan kenaikan harga-harga yang tinggi secara umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com