Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Riko Depari
Pegiat Fintech

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia
dan Managing Director HaloMoney.co.id

Tekfin sebagai Daya Ungkit Usaha Ultra Mikro

Kompas.com - 05/09/2017, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Pemerintah Indonesia bertekad untuk menjadikan pemerataan ekonomi sebagai fokus utama pembangunan. Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui penguatan akses rakyat dalam mendapatkan modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pemerintah bahkan telah memberikan subsidi bunga untuk KUR serta mengalokasikan anggaran bagi usaha ultra mikro sebesar Rp 2,5 triliun demi mendukung kemandirian usaha rakyat.

KUR diyakini berpotensi besar untuk mengakselerasi perekonomian nasional. Berbeda dari kredit mikro yang membandrol bunga hingga 18 persen per tahun, bunga KUR hanya sekitar 9 persen per tahun.

Tahun depan bahkan bunganya akan turun lagi menjadi 7 persen. Sementara kredit macet atau non performing loan (NPL) terbukti hanya mencapai 0,37 persen.

Namun demikian, belakangan ini penyaluran KUR selalu di bawah target.

Data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menunjukkan bahwa realisasi penyaluran KUR baru mencapai Rp 94,4 triliun atau 94,4 persen dari target penyaluran sebesar Rp 100 triliun di tahun 2016.

Sementara pada tahun 2017 ini, pemerintah menaikkan target penyaluran KUR menjadi sebesar Rp 110 triliun.

Tantangan Penyaluran KUR

Gubernur Bank Indonesia (BI) akhir tahun lalu menyatakan bahwa penyaluran KUR masih banyak ditujukan untuk nasabah lama perbankan.

Wajar jika bank ingin mengurangi risiko dan biaya, konsekuensinya adalah menyalurkan kredit lagi-lagi kepada nasabah lama.

Regulasi perbankan pun membuatnya sulit bergerak lebih gesit dalam menjangkau kelompok UKM baru.

Padahal, pemerintah berharap KUR bisa menjaring nasabah baru sehingga bisa memunculkan pengusaha-pengusaha UKM baru. Dengan demikian, perekonomian pun dapat bergulir lebih cepat.

Saat ini, perbankan masih menjadi penyalur utama KUR, dimana Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi penyalur terbesar dengan nilai total Rp 69,4 triliun.

Disusul Bank Mandiri yang menyalurkan Rp 13,3 triliun, Bank Negara Indonesia (BNI) menyalurkan Rp 10,3 triliun dan sisanya didistribusikan oleh bank pembangunan daerah (BPD).

Sekitar 40 persen KUR dialokasikan untuk sektor produksi, diantaranya pertanian, kehutanan dan perikanan. Sisanya disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com