Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasrat Terpendam Sri Mulyani, Ingin Menulis Novel soal APBN

Kompas.com - 05/09/2017, 20:06 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Nama Sri Mulyani Indrawati melambung lagi pasca diminta Presiden Joko Widodo bergabung ke dalam Kabinet Kerja sebagai Menteri Keuangan, posisi yang juga sempat ia tempati di masa Pemerintahan Presiden Sulilo Bambang Yudhoyono.

Popularitas, reputasi, dan kemampuannya dalam mengelola keuangan negara bahkan membuat sejumlah partai politik sempat mewacanakan nama Sri Mulyani sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2019.

Namun di luar itu, perempuan yang kerap disapa Ani itu sudah memiliki satu rencana dan keinginan yang terpendam sejak lama. Bila tidak lagi aktif sebagai pejabat, ia ingin menjadi seorang novelis.

“Mudah-mudahan kalau saya nanti selesai jadi menteri, punya waktu untuk menjadi penulis novel,” tuturnya saat membuka acara Festival Literasi Perpustakaan di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Baginya, novel atau buku lainnya adalah teman yang setia. Bahkan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bercerita kerap tidur dengan buku di sisinya.

Sejak kecil, perempuan kelahiran Bandar Lampung 55 tahun silam itu sudah gemar membaca buku. Satu momen yang ia tak bisa lupa adalah kerap membawa dan membaca buku saat datang ke dokter gigi.

“Kalau anda memiliki kepekaan membaca, maka anda akan memiliki kepekaan membaca situasi,” ucapnya.

Namun baginya membaca saja tak lengkap tanpa menulis. Ia mengaku selalu kagum dengan tulisan-tulisan yang mampu mengajak pembacanya ikut masuk ke dalam tulisan itu dan merasakan apa yang ditulis.

Kekaguman itu membuat Sri Mulyani berhasrat membuat novel tentang perjalanan neraca Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang selama ini sangat identik dengan angka-angka rumit.

Ia yakin, novel perjalanan APBN tak kalah menariknya dibandingkan novel-novel best seller karangan novelis-novelis terkenal.

Di akhir pidatonya, Sri Mulyani berharap agar minat membaca dan menulis terus didorong tidak terkecuali oleh jajaran pegawai Kementerian Keuangan sehingga generasi-generasi yang kaya akan literasi bisa lahir dan membangun republik yang sudah berumur 72 tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com