Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Dorong Jepang Bangun Pabrik Pengolahan Ikan di Indonesia

Kompas.com - 07/09/2017, 07:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mendorong pemerintah Jepang melakukan investasi dalam bidang perikanan di Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan hal tersebut saat melakukan pertemuan dengan Penasihat Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi, di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (6/9/2017).

"Saya berharap pemerintah Jepang akan bisa meng-encourage perusahaan-perusahaannya untuk masuk mendirikan pabrik-pabrik pengolahan ikan di Indonesia, maupun mengelola aqua culture di Indonesia. Saya yakin Jepang akan menjadi salah satu faktor strategis kita di bidang perikanan," kata Susi.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Bramantyo Satyamurti menjelaskan, kini pemerintah Jepang menyadari banyaknya potensi ikan di Indonesia.

(Baca: Menteri Susi Teken Kerja Sama Pembangunan 6 Pulau Terluar dengan Jepang)

 

Selain itu, lanjut dia, pemerintah Jepang juga melihat berbagai program yang dicanangkan pemerintah Indonesia untuk menjaga keberlanjutan produk perikanan.

"Mereka (pemerintah Jepang) bilang, 'kenapa kami (Jepang) enggak investasi di Indonesia begitu'," kata Bramantyo.

Hal tersebut diketahui Bramantyo saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Jepang, pekan lalu. Beberapa perusahaan menyampaikan minatnya untuk berinvestasi membangun pabrik di Indonesia melalui Kementerian Perikanan Jepang.

"Yang jelas mereka akan membangun pabriknya (pengolahan ikan) di sini. Yang penting, investasi di Indonesia semakin bagus, nanti keputusannya B to B (business to business) saja," kata Bramantyo.

(Baca: Foto Menteri Susi Berambut Lurus Dipuji Netizen, Begini Ceritanya...)

 

Jual Ikan

Pada pertemuan Susi dengan Izumi juga dibicarakan mengenai rencana penjualan ikan ke Jepang.

Untuk menindaklanjuti rencana ini, jajaran dari Japan Fisheries Agency akan berkunjung ke Indonesia pekan depan.

Mereka berencana mengunjungi Morotai, salah satu pulau terluar yang akan menjadi proyek kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang untuk dikembangkan sektor perikanannya.

"Mereka (orang Jepang) sukanya tuh ikan tuna, cakalang, mackarel," kata Bramantyo.

Rencananya, dalam kunjungan Japan Fisheries Agency ke Morotai juga akan membawa pihak lainnya. Seperti perusahaan perikanan, perusahaan mesin untuk kapal, dan lain-lain.

Kompas TV Bengkulu menyimpan sejarah panjang mulai dari penyimpan rempah hingga pengolah makanan laut yang lezat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com