Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangrove, Benteng Nelayan Halau Abrasi di Pesisir Tanjung Mas Semarang

Kompas.com - 07/09/2017, 11:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Abrasi menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat maupun nelayan yang tinggal di pesisir Tanjung Mas Semarang, Jawa Tengah. Ancaman kehilangan tempat kelahiran maupun tempat tinggal akibat ditelan air laut menjadi hal yang tidak diinginkan.

Selain itu masyarakat setempat juga tak ingin kegiatan usaha maupun roda perekonomian warga hilang akibat ancaman abrasi.

Melalui Kelompok Tani Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun (Camar) sekumpulan nelayan di Desa Tambakrejo, Semarang, tengah berupaya agar wilayah desanya tidak hilang ditelan air laut.

Deretan rumah nelayan maupun masyarakat di wilayah tersebut terlihat lebih rendah dibandingkan jalan desa, dan tidak jarang terlihat sejajar dengan muka air laut.

Air laut menjadi pemandangan keseharian mereka, semilir angin laut pun tak henti menerpa deretan-deretan rumah nelayan.

Di bawah binaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Kelompok Tani Camar mulai menanam pohon mangrove sebagai upaya menghalau abrasi di pesisir Desa Tambakrejo pada tahun 2011 silam.

Jumairi, Ketua Kelompok Tani Camar yang juga memiliki mata pencaharian sebagai petani di wilayah tersebut menjadi penglima dalam memimpin rekan sejawatnya untuk menghalau abrasi disamping pekerjaan utamanya sebagai pencari hasil laut.

"Di tahun 2000 abrasi menghantam pemukiman kami," ujar Jumairi menceritakan di Basecamp Kelompok Camar, Desa Tambakrejo, Semarang, Rabu (6/9/2017).

Jumairi mengatakan, penanaman mangrove mulai digencarkan kelompoknya pada tahun 2011 dan masih berjalan hingga kini.

Data Bappeda Kota Semarang, abrasi air laut dari tahun 2005 hingga 2009 sudah menggerus lahan tambak sejauh 652,7 meter.

Menurut Jumairi, selain bisa menghalau abrasi pesisir, penanaman mangrove juga mulai menumbuhkan sumber ekonomi baru bagi masyarakat pesisir dan juga menurunkan suhu udara disekitar lokasi desa Tambakrejo.

"Mangrove juga memperbaiki ekonomi masyarakat dan ini akan dijadikan lokasi ekowisata dan akan dibuat jogging track, kemudian kampung bahari," ungkapnya.

Salah satunya adalah panganan olahan dari daun pohon mangrove dan juga tepung dari pohon magrove hingga sirup yang tengah dikembangkan masyarakat.

"Hasilnya dengan adanya mangrove suhu ekstrim bisa menurun, dan juga bisa menjadi sumber ekonomi baru karena bisa dibuat menjadi makanan, tepung, dan sirup, tetapi masih terbatas karena peralatan," ungkapnya.

Kendati demikian, Jumairi tak menampik saat ini jumlah personil anggota Camar mengalami penurunan dari 20 orang lebih, kini tersisa hanya 10 orang.

Halaman:



Terkini Lainnya

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com