Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Ribuan Gelas Tiap Hari, Berapa Omzet yang Diraih Kopi Tuku?

Kompas.com - 07/09/2017, 12:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Owner kedai kopi Tuku, Andanu Prasetyo mengakui penjualan kopi susu melebihi target awal.

Pria yang akrab disapa Tyo tersebut menjelaskan, awalnya ia menargetkan dapat menjual ratusan gelas kopi susu tiap harinya. Seiring berjalannya waktu, usahanya kian berkembang pesat.

"Alhamdulillah sekarang sudah (terjual) ribuan cup tiap harinya," kata Tyo bercerita kepada Kompas.com, Jumat (1/9/2017).

Meski demikian, Tyo enggan buka-bukaan mengenai omzet yang diterimanya tiap bulan. Dia menyebut, omzet yang diterimanya dapat mencapai ratusan juta rupiah tiap bulannya.

(Baca: Ingat Kopi Tuku yang Dibeli Jokowi? Ini Kisah Sang Pemilik di Balik Kesuksesannya)

 

Namun, Tyo tak menjelaskan secara spesifik nominal pendapatan bersih yang dapat diraih dari usaha kopi susu.

"Aku lebih menikmati bagaimana aku berperan di industri ini aja sih. Tadinya yang aku cuma tanya-tanya (bagaimana bisnis) coffee shop, sampai sekarang bertindak sebagai owner," kata Tyo.

Tyo menggunakan biji kopi lokal untuk meracik menu-menu andalan gerai kopi nya. Yakni biji kopi Aceh, Garut, Bali, dan Flores.

Tyo juga tak alergi dengan biji kopi impor. Namun, dia membawa kopi impor hanya sebagai pembanding dengan kopi lokal.

Pria kelahiran tahun 1989 itu bercerita dirinya baru kembali dari kebun di Garut, Jawa Barat. Di sana, dia menemui petani setempat dan saling berdiskusi.

Tyo menjelaskan usaha kopi Tuku kepada para petani, agar mereka merasa lebih berperan. Dengan demikian, dia dapat membantu memberdayakan kehidupan petani lokal.

"Konsep yang aku pakai masih berdasarkan kuantitas saja, yaitu dengan memperbanyak orang minum kopi di kota. Dengan begitu, permintaan kopi ke petani semakin banyak, mereka bisa milih untuk ekspor atau kasih ke kota saja," kata Tyo.

Selain itu, Tyo mengaku tak memikirkan sama sekali jika pada nantinya bisnis kopi susu tak lagi diminati.

Dia meyakini, kopi merupakan salah satu minuman yang digemari oleh masyarakat Indonesia.

"Karena yang aku lakukan, menurut aku cukup fungsional. Sama kayak baju, kita enggak berhenti beli baju kan. Selama aku hadir mengisi kehidupan fungsional orang, ya selama itu juga dibutuhkan," kata Tyo.

Kompas TV Kopi Tuku Makin Laris Seusai Disambangi Presiden

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com