Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhemat Anggaran Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Kompas.com - 07/09/2017, 14:00 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya seminimal mungkin menggunakan kucuran dana negara untuk pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Ada sejumlah hal yang dilakukan pemerintah untuk melakukan penghematan. 

Pertama, jalur kereta cepat tersebut akan menggunakan skema jalur yang sudah ada, atau menggunakan rel eksisting. Pasalnya. dengan cara ini pemerintah bisa lebih berhemat anggaran, ketimbang membangun rel baru. 

Hal itu dipaparkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di kantor Wakil Presiden di Jakarta, Rabu (6/9/2017).

"Kalau dulu kan bisa Rp 80 triliun, kalau dengan ini (rel eksisting) mungkin lebih murah lagi. Mungkin sekitar Rp 50 triliun," kata Budi Karya.

(Baca: Kejar Selesai, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Pakai Rel Lama)

Cara lainnya, yakni melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam hal ini Kementerian PUPR memiliki teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) yang bisa menghemat pembangunan 800 perlintasan sebidang kereta cepat Jakarta-Surabaya.

"Pak Basuki (Hadimuljono) punya cara yang lebih murah lagi dengan menggunakan flyover yang murah," ujarnya.

Hanya saja, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum dapat memastikan anggaran final proyek kereta cepat tersebut.

 

Soal pendanaan, lanjut Budi Karya, akan kembali dibahas dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) yang sempat menyatakan kesediaannya untuk membantu proyek tersebut.

"Jepang sangat antusias karena ini kan ulang tahun ke-60 hubungan Indonesia-Jepang. Memang jalur eksisting itu idenya Jepang. Jepang memang konservatif disitu," tutup dia.

Usai pertemuan di Kantor Wapres, rencananya Menhub dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono akan bertemu Staf Khusus Perdana Menteri Jepang bidang infrastruktur, Hiroto Izumi.

Dalam pertemuan dengan Staf Khusus Perdana Menteri Jepang bidang infrastruktur, Hiroto Izumi, Menhub akan membahas upaya percepatan pembangunan jalur kereta serta kecepatan di atas 160 kilometer per jam.

"Mengapa? supaya sehari itu kapasitasnya bisa dua kali kecepatannya," tutup Budi Karya.

Sekadar informasi, proyek keret api Jakarta-Surabaya diselenggarakan untuk mempercepat arus perjalanan kedua kota tersebut. kereta api tersebut nantinya akan berkecepatan 160 kilometer per jam.

Kompas TV Wijaya Karya Kurangi Saham Kereta Cepat Jakarta-Bandung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com