Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

DPR Soroti Asumsi Nilai Tukar Rupiah pada RAPBN 2018

Kompas.com - 07/09/2017, 16:30 WIB
|
EditorMuhammad Fajar Marta

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa anggota Komisi XI DPR RI menyoroti asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada RAPBN 2018. Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan, asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 13.500 terlalu tinggi.

"Pada tahun 2017 yang diketahui bersama-sama, (nilai tukar) rupiah kita cenderung relatif terjaga Rp 13.300 per dollar AS. Apa patokan (nilai tukar) Rp 13.500 per dollar AS tidak terlalu tinggi, dan mengukur terlalu rendah rupiah kita," kata Sarmuji, dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR, Kamis (7/9/2017).

Dia menyarankan, seharusnya target tersebut dapat diturunkan menjadi Rp 13.400 per dollar AS. Sebab, ia melihat perekonomian Indonesia pada tahun 2018 akan cenderung membaik.

Meskipun ada tekanan kenaikan suku bunga AS, dia meyakini, tak akan melemahkan rupiah. Hal ini berkaca pada pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) tak membuat rupiah menjadi lemah.

"Jadi, kenapa tidak (asumsi nilai tukar rupiah) Rp 13.400 (pada RAPBN 2018)," kata Sarmuji.

Anggota Komisi XI dari fraksi Gerindra, Wilgo Zainar mempertanyakan apakah asumsi tersebut dapat meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. Sebab, nilai tukar dapat mempengaruhi perkembangan ekspor.

"Saya kira Bank Indonesia bisa mensiasatinya dan tidak semata mengasumsi situasi pengaruh global semata," kata Wilgo.

Hal senada juga diungkapkan oleh anggota Komisi XI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal. Sama dengan rekan-rekan lainnya, dia meminta pemerintah menurunkan asumsi nilai tukar rupiah pada RAPBN 2018.

"Saya dari dulu pengin kurs kita enggak terlalu tinggi, (nilai tukar) rupiah jangan dipatok Rp 13.500. Turunlah ke Rp 13.400, tapi saya lebih senang lagi kalau (asumsi nilai tukar diturunkan jadi) Rp 13.300," kata Refrizal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+