Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Genjot Pembiayaan Rumah dan Kendaraan

Kompas.com - 09/09/2017, 09:31 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Wilayah I BCA Allan Sriwulandari mengatakan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Kendaraan (KKB) berpotensi besar untuk tumbuh dalam jangka panjang.

Pada semester I 2017, BCA mencatatkan pertumbuhan signifikan atas outstanding KPR. Pada portofolio kredit konsumer, KPR tumbuh 21,9 persen (year on year) menjadi Rp 75,3 triliun.

"Ini berkat penawaran suku bunga fix & capyang kompetitif pada periode Februari sampai April 2017. Program bunga fix & cap adalah program pinjaman rumah dengan kepastian bunga KPR selama rentang sekian tahun yang telah ditentukan.

Tidak hanya KPR, KKB juga turut mengalami peningkatan sebesar 12,2 persen menjadi Rp 38,2 triliun per akhir Juni 2017," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/9/2017).

Baca juga: BI: Secara Aturan, KPR Harus Syaratkan Uang Muka

Untuk menjaga bahkan menggenjot pertumbuhan, pihaknya mengeluarkan sejumlah strategi marketing, di antaranya promo-promo menarik hingga melakukan gelaran BCA Expo.

"Seperti kemarin kita gelar BCA Expo di Bandung. Sebagai bank yang unggul dalam consumer banking termasuk pembiayaan kendaraan bermotor dan perumahan, BCA memberikan berbagai kemudahan dalam bertransaksi," tuturnya.

Misalnya untuk KPR Umum, BCA memberikan fix 5 tahun dengan suku bunga 7,50 persen. Dana yang ditahan cukup tiga kali angsuran awal.

Selain itu, bebas biaya provisi 0 persen bagi semua calon debitur yang membeli properti di di beberapa perumahan yang bekerjasama dengan BCA.

"Begitu juga dengan KKB. Ada opsi bunga murah 3 persen tenor 1 tahun, bunga 3,8 persen tenor 2 tahun, bunga 3,5 persen tenor 3 tahun, dan bunga 4,1 persen tenor 4 tahun," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com