Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Resep Bisnis Kuliner Bisa agar Bertahan Belasan Tahun

Kompas.com - 11/09/2017, 10:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang yang tak sabar untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis. Pola pikir instan dan pragmatis dalam takaran kronis justru mengesampingkan arti pentingnya berproses.

Akibatnya, bisnis seseorang tak berkembang justru bukan karena kompetensinya, melainkan karena tak ia bisa menghayati proses dari apa yang ia jalankan.

Namun, barangkali kita bisa belajar dari salah satu pengusaha kuliner sukses yaitu pendiri sekaligus pemilik restoran Raja Iga Daeng Naba Ikhsan Ingratubun. Pria asal Makassar ini sudah bergelut di bisnis kuliner selama 19 tahun.

Dari proses panjang perjalanan bisnisnya itu, ia mengungkapkan sejumlah resep agar bisnis kuliner bisa bertahan lama.

Pertama adalah niat. Setiap orang yang mau masuk ke dalam bisnis kuliner pasti berorientasi kepada keuntungan besar. Namun bagi Ikhsan hal itu bukanlah yang utama.

"Kuncinya adalah niatnya barokah untuk bisa memberikan makan kepada orang lain, bukan keuntungan," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, pekan lalu.

Ikhsan percaya, niat yang langsung berorientasi kepada masyarakat justru akan memacu usaha bersama untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. Bila ini dilakukan, keuntungan diyakini akan datang menyusul.

Selain itu, resep yang ia pakai sehingga Raja Iga Daeng Naba bisa bertahan hingga 19 tahun adalah pengelolaan manajemen sumber daya manusianya (SDM).

Sejak membangun bisnis kuliner pada 1998 silam, Ikhsan menggunakan pendekatan kekeluargaan kepada para pegawainya atau family work. Hal ini diyakini mampu menciptakan team work dalam pengembangan bisnis kuliner.

"Kebersamaan sebagai keluarga adalah yang utama. Bukan gaji, honor atau Imbalan yang lain," kata dia.

Namun di sisi lain, Ikhsan tidak melupakan resep utama bisnis kuliner yaitu konsistensi rasa dan kualitas masakan yang harus terjaga dari hari ke hari. Menurut Ikhsan, resep ini sangat penting untuk mempertahankan dan menjaga konsumen tidak lari ke kuliner serupa yang disajikan oleh kompetitor lain.

Adapun resep terakhir untuk mempertahankan eksistensi bisnis kuliner adalah inovasi, bukan hanya dalam hal rasa, namun juga pendekatan kepada masyarakat atau konsumen.

Pengusaha kuliner harus memiliki kepekaan membaca situasi dan kondisi konsumennya. Jangan kaku dengan pola bisnis restoran konvensional.

Misalnya tutur Ikhsan, pengusaha kuliner bisa membuka gerai-gerai dengan konsep ala kaki lima dengan menggunakan tenda bila melihat daya beli masyarakat sedang turun.

Hal ini dilakukan agar produk masakan tetap dekat dengan masyarakat lantaran harga akan  lebih terjangkau dari harga masakan dengan pola bisnis restoran.

"Arahkan manjemen ke arah low customer karena tingkat daya beli masyarakat lagi turun. Sementara bisnis harus tetap jalan maka dari itu pemanfaatan lahan yang ada harus dilakukan," ucap Ikhsan.

Dengan menjalankan resep itu, Raja Iga Daeng Naba kata Ikhsan, tetap bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan bisnis kuliner di Jakarta. Restoran yang didirikan sejak 1998 itu sudah mendapatkan tempat di hati para pecinta masakan Makassar, terutama di Jakarta dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com