Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdalam Pasar Keuangan, BI Ubah Aturan Surat Berharga Komersial

Kompas.com - 11/09/2017, 21:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menerbitkan aturan mengenai penerbitan surat berharga komersial (SBK/commercial paper). Aturan ini adalah perubahan atas aturan serupa yang sudah terbit pada 1995 silam.

Aturan tersebut juga bertujuan untuk menciptakan pasar keuangan yang semakin dalam. Perubahan aturan tersebut tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 19/9/PBI/2017 tentang Penerbitan dan Transaksi Surat Berharga Komersial di Pasar Uang.

Aturan itu adalah penyempurnaan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 28/52/KEP/DIR 11 Agustus 1995 tentang persyaratan penerbitan dan perdagangan surat berharga komersial.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah menyebut, penerbitan SBK merupakan alternatif pendanaan di pasar keuangan selain dari kredit perbankan. SBK juga merupakan variasi instrumen di pasar keuangan.

"Commercial paper ini untuk alternatif sumber pendanaan jangka pendek dari pasar uang selain kredit perbankan," ujar Nanang di Jakarta, Senin (11/9/2017).

Aturan mengenai SBK penting agar investor memiliki keyakinan dalam berinvestasi di instrumen tersebut. Selain itu, dengan instrumen yang kian bervariasi, maka transmisi kebijakan moneter bisa lebih cepat.

Pada tahun 1995, penerbitan SBK harus dilakukan dengan warkat yang kemudian menimbulkan banyak pemalsuan. Saat ini, penerbitan SBK dilakukan tanpa warkat alias scripless.

SBK pun diakui Nanang jarang digunakan lantaran kurang dikenal oleh korporasi di pasar domestik. Saat ini, perusahaan yang ingin menerbitkan SBK ini harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BI.

Perusahaan dalam ketentuan itu adalah emiten saham atau pernah menerbitkan obligasi 5 tahun terakhir. Perusahaan juga wajib memiliki ekuitas paling sedikit Rp 50 miliar dan menghasilkan laba bersih 1 tahun terakhir.

Perusahaan juga harus memiliki laporan keuangan wajar tanpa modifikasian (WTM) 3 tahun terakhir, manajemen dengan rekam jejak yang baik, tidak pernah mengalami gagal bayar 3 tahun terakhir, memiliki pedoman penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

Penerbitan SBK minimal Rp 10 miliar atau 1 juta dollar AS atau setara dengan valuta asing lainnya. Jangka waktu tersedia dari 1, 3, 6, 9 atau 12 bulan. Adapun untuk pembelian minimal Rp 500 juta atau 50.000 dollar AS atau setara dalam valuta asing lainnya.

Ketentuan terkait pendaftaran penerbitan surat berharga komersial oleh korporasi nonbank berlaku pada tanggal 2 Januari 2018 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com