Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TelkomSigma Dorong Digitalisasi Perbankan dengan Teknologi Baru

Kompas.com - 12/09/2017, 14:54 WIB
KOMPAS.com - Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) di bidang data center, PT Sigma Cipta Caraka atau TelkomSigma mendorong digitalisasi perbankan melalui teknologi baru yang dipasarkannya. 
 
Hal ini disebabkan oleh pasar perbankan yang semakin kompetitif, regulasi pemerintah yang selalu mengalami perubahan, serta risiko dalam investasi bisnis perbankan yang besar. 
 
Hal-hal tersebut meningkatkan tantangan bagaimana meningkatkan efektivitas kinerja dan produktivitas perbankan melalui penggunaan solusi IT yang tepat agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah.
 
TelkomSigma menawarkan layanan sistemcore banking sesuai dengan kebutuhan bagi masing-masing perbankan. Sistem ini sejalan dengan regulasi perbankan di Indonesia, baik dari OJK maupun Bank Indonesia.
 
Direktur Data Center & Managed Services Telkomsigma, Andreuw Th A.F memaparkan, Telkomsigma menghadirkan sistemcore banking AlphaBITS Next-G. 
 
Kemampuan integrasi di semua aplikasi dari sistem ini dapat mendukung program pemerintah seperti finansial inklusif, dan memungkinkan akselerasi pelaksanaan program bantuan sosial yang ingin diimplementasikan oleh bank. 
 
Juga memungkinkan bank untuk melakukan inovasi produk digital banking, seperti mobile payment, simple on boarding customer, instant loan, e-wallet dan sebagainya. 
 
“Sistem ini juga menunjang dinamika aktivitas bisnis dari nasabah perbankan yang terus menerus selama 24 jam dimanapun dan kapanpun," kata Andreuw Th A.F melalui rilis pers, Selasa (12/9/2017). 
 
Seperti diketahui, digitalisasi perbankan merupakan solusi yang harus dilakukan perbankan di tengah serbuan layanan teknologi informasi di bidang keuangan atau fintech. 
 
Riset Cisco pada 2015 menunjukkan bagaimana peta jalan digital untuk perbankan, untuk mencapai digital value at stake (VaS) atau potensi dasar yang bisa dicapai, yakni hingga 405 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.000 triliun sampai 2017.
 
Menurut Cisco, sepanjang 2015, potensi ini baru tertangkap sebesar 29 persen dari total nilai tersebut.
 
Penghambatnya yakni melambatnya pertumbuhan dan inovasi, serta lemahnya keamanan siber.
 
Masalah keamanan siber membuat perbankan enggan mengadopsi digitalisasi dan bisnis model digital. Hal ini membuat perbankan kehilangan peluang menambah pendapatannya hingga 70 persen.
Kompas TV Untuk membahas lebih lengkap soal sinergi bank dan Fintech, sudah hadir product and customer experience BTPN WOW, Achmad Nusjirwan Sugondo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com