NEW YORK, KOMPAS.com - Badai Harvey dan Irma menghantam beberapa negara bagian di AS beberapa waktu lalu. Ekonom meyakini, kerugian ekonomi akibat badai tersebut menjadi alasan bagi bank sentral AS Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) pada tahun ini.
Akibat dua badai tersebut, Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal III 2017 sebesar 1 persen. Sementara itu, Bank of America Merrill-Lynch memangkas proyeksinya sebesar 0,4 persen.
"Saya rasa ada alasan bagi The Fed untuk kembali menahan diri untuk menaikkan suku bunga. Saya pikir ini keputusan yang logis," kata Hugh Young, kepala riset Asia di Aberdeen Standard Investments seperti dikutip dari CNBC, Selasa (12/9/2017).
The Fed beberapa waktu lalu mengindikasikan satu kali lagi kenaikan suku bunga acuan pada tahun 2017.
Data inflasi yang lemah juga telah membuat The Fed melontarkan pernyataan yang tidak agresif. Sejumlah pelaku pasar meyakini The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan hingga tahun 2018.
Dalam sebuah wawancara, Presiden The Fed New York William Dudley menyatakan, dua badai dahsyat yang menghantam Texas dan Florida dapat berdampak pada waktu kenaikan FFR.
"Namun, upaya rekonstruksi pasca badai dapat mendorong aktivitas ekonomi dalam jangka panjang," tutur Dudley.
Di luar dampak badai, ada beberapa faktor lain yang menghadang rencana kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini.
Salah satu faktor tersebut adalah ketidakpastian mengenai siapa yang menjadi pimpinan The Fed berikutnya menggantikan Janet Yellen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.