Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini Beda Investasi Langsung pada Saham vs Reksa Dana Saham

Kompas.com - 13/09/2017, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Risiko Fluktuasi Harga

Risiko terbesar dari saham adalah risiko fluktuasi penurunan harga saham. Penyebabnya bisa bermacam-macam mulai dari kondisi fundamental perusahaan dan perekonomian yang memburuk, keluarnya dana asing, hingga aksi spekulasi penjualan, serta berbagai sebab lainnya.

Karena karakteristiknya yang high risk, penurunan harga saham dapat mencapai puluhan persen dalam hitungan hari.

Risiko fluktuasi harga juga terdapat di reksa dana saham karena berinvestasi pada saham. Meski demikian, secara persentase risiko tersebut lebih kecil dibandingkan investasi pada invidiual saham langsung karena manajer investasi diwajibkan melakukan diversifikasi.

Maksimal penempatan pada satu perusahaan adalah 10 persen dari dana kelolaan sehingga minimal manajer investasi melakukan penempatan pada minimal 10 perusahaan. Pada prakteknya, jumlah saham yang menjadi tujuan penempatan di atas 30 saham.

Risiko Likuiditas

Tidak semua saham aktif diperdagangkan di bursa saham. Terdapat beberapa saham yang jarang ditransaksi atau tadinya aktif, namun karena kondisi fundamental yang memburuk menyebabkan saham tersebut tidak mendapat apresiasi dari investor sehingga jarang ditransaksikan.

Selain itu, sedikitnya saham publik yang beredar juga dapat menyebabkan suatu saham menjadi jarang ditransaksikan. Dalam Bahasa pasar modal, kondisi ini dikenal dengan istilah saham tidak likuid.

Risiko likuiditas cenderung lebih kecil di reksa dana saham karena manajer investasi diwajibkan untuk membayar ke investor maksimal 7 hari kerja ketika ada instruksi pencairan. Pada praktiknya, pembayaran ke investor dilakukan pada 2-3 hari kerja.

Adanya kewajiban ini membuat manajer investasi juga memperhitungkan aspek likuiditas dalam menyusun portofolio investasi reksa dana. Meskipun bagus, apabila saham kurang likuid, manajer investasi juga tidak berani melakukan penempatan dalam jumlah besar.

Perpajakan

Atas investasi saham, investor dikenakan pajak final. Perhitungannya adalah 0,1 persen atas nilai penjualan saham yang sudah termasuk dalam biaya penjualan. Atas dividen yang diterima, investor dikenakan pajak final sebesar 10 persen dan sudah dipotong pada saat pembayaran.

Kewajiban investor atas perpajakan investasi saham ini adalah melakukan dokumentasi dengan baik dan melaporkannya pada Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunan.

Atas investasi reksa dana, keuntungan yang diperoleh, sesuai dengan peraturan adalah bukan objek pajak. Meski demikian, tetap ada kewajiban untuk melaporkan dalam SPT Tahunan atas keuntungan tersebut.

Kesimpulan

Dalam konteks perencanaan keuangan, reksa dana saham cocok untuk calon investor dengan profil agresif, mampu menerima risiko fluktuasi harga, dan memiliki jangka waktu investasi di atas 5 tahun.

Untuk calon investor yang memiliki keahlian, waktu dan ketertarikan yang mendalam mengenai dunia pasar modal, dapat langsung berinvestasi pada saham. Bisa juga berinvestasi pada reksa dana saham terlebih dahulu sebagai proses belajar, ketika sudah merasa lebih ahli, baru berinvestasi langsung pada saham.

Hal yang paling penting dari investasi saham dan reksa dana saham adalah kesiapan untuk menerima risiko fluktuasi harga.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com