Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 5 Tahun ke Depan, Jasa Perawatan Pesawat Alami Overkapasitas

Kompas.com - 13/09/2017, 17:13 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Pemeliharaan Pesawat Indonesia atau Indonesian Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) menyatakan prospek pertumbuhan pusat perawatan dan perbaikan atau maintenance, repair, dan overhoul (MRO) di Indonesia akan besar. 

Pasalnya, dalam lima tahun ke depan, biaya perawatan dan perbaikan seluruh pesawat maskapai nasional mencapai 2 miliar dollar AS atau Rp 26 triliun per tahun (kurs Rp 13.000). 

Ketua Umum IAMSA, Richard Budihadianto mengatakan, walaupun pertumbuhan bisa dua kali lipat, tetapi MRO Indonesia tidak akan menampung pesawat maskapai nasional. 

Dia menjelaskan, penyerapan biaya perawatan dan perbaikan pesawat pada tahun ini hanya 35 persen.

(Baca: Menteri Rini Harapkan Indonesia Jadi Hub Jasa Perawatan Pesawat Internasional)

Padahal, biaya perawatan dan perbaikan pesawat tahun ini mencapai 1 miliar dollar AS atau Rp 13 triliun (kurs Rp 13.000).

"Saya sampaikan industri MRO akan terus menghadapi over capacity. Karena pertumbuhan jumlah pesawat terus tinggi dan tidak bisa diimbangi dengan kapasitas perawatan," ujar Ketua Umum IAMSA, Richard Budihadianto saat ditemui di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Rabu (13/9/2017). 

Menurut Richard, ketidakmampuan MRO disebabkan karena kurangnya kemampuan dari sumber daya manusia (SDM).

Saat ini, kebutuhan SDM bidang sebanyak 1.000 per tahun. Akan tetapi, tamatan sekolah aviasi hanya 250-300 orang per tahun. 

(Baca: Peluang Bisnis Perawatan Pesawat Mencapai Rp 13,2 Triliun per Tahun)

"Jadi ada gap terlalu besar. Dalam hal ini mencetak teknisi baru juga butuh lima tahun," jelas dia. 

Oleh karena itu, tambah Richard, pemerintah harus memperbanyak ?sekolah seperti politeknik jurusan aviasi. Selain itu, tempat praktek dengan fasilitas lengkap juga harus diperbanyak.  

"Sekarang ini politeknik yang memiliki jurusan aviasi tidak banyak. Saat ini juga hanya GMF AeroAsia yang memiliki fasiltas lengkap. Oleh karena itu sekolahnya juga harus diperbanyak," pungkas dia. 

Sekadar informasi, saat ini terdapat 62 MRO yang beroperasi di Indonesia. Sementara, jumlah pesawat maskapai nasional hingga kini sekitar 1.600 pesawat. 

Kompas TV Anak usaha Garuda Indonesia ,Garuda Maintenance Facility, berencana "go public" di bursa saham tahun 2017. Aksi korporasi besar lain dari Garuda Indonesia adalah rencana menambah 9 pesawat baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com