Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2017 Belanja Iklan E-Commerce Naik, Rokok Turun

Kompas.com - 14/09/2017, 08:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Strategi Pemasaran Gunakan Artis Jadi “Brand Ambassador”

Sedangkan belanja iklan e-commerce, terdapat tiga pengiklan terbesar dan pendorong pertumbuhan pada semester I 2017. Yakni Traveloka, Agoda, dan Shopee.

"Dua diantara tiga e-commerce baru dapat suntikan dana nih. Gaya hidup konsumen yang semakin mendekat ke arah digital ini membuat pengiklan e-commerce semakin gencar beraktivitas di berbagai media," kata Hellen.

Setelah telekomunikasi dan e-commerce, pertumbuhan belanja iklan juga terlihat dari kategori snack, biskuit, dan cookies.

Tiga merek snack yang melakukan banyak belanja iklan adalah Oreo, Roma Kelapa, dan Belvita. Belanja iklan snack tumbuh sebesar 25 persen hingga mencapai Rp 2,6 triliun.

Belanja iklan produk perawatan muka juga tumbuh 20 persen. Fair and Lovely, Ponds Age Miracle, dan Ponds White Beauty yang mendorong pertumbuhan belanja iklan produk perawatan muka.

Terakhir adalah produk vitamin dan suplemen yang tumbuh 31 persen. Produk yang mendorong pertumbuhan belanja iklan vitamin adalah Madu Bima 99, Viostin DS, dan Wellmove.

Belanja Iklan Rokok Menurun

Di sisi lain, ada beberapa kategori yang mengurangi angka belanja iklannya dengan cukup signifikan. Salah satunya adalah belanja iklan rokok kretek sebesar Rp 2,8 triliun.

Angka ini berkurang Rp 1,1 triliun atau turun 28 persen dibandingkan dengan belanja iklan di periode Januari-Juli tahun 2016.

Pengurangan terbesar di kategori ini dilakukan oleh Dunhil, Lucky Strike Mild, dan Djarum Super Mild.

Kategori lain yang juga menurunkan belanja iklan adalah obat tradisional yang berkurang Rp 404 miliar atau turun sebesar 50 persen dibandingkan tahun lalu.

(Baca: Iklan Rokok di Televisi Terancam)

 

Kemudian kategori pemerintahan dan partai politik juga mengalami penurunan belanja iklan dari Rp 4,3 miliar di tahun 2016 menjadi Rp 4 miliar di tahun 2017.

Pengiklan yang mengurangi belanja iklan di kategori ini seperti Pemda Riau, Pemda Kaltim, dan Partai Perindo.

Televisi masih memiliki kontribusi terbesar dengan total belanja iklan mencapai Rp 65,1 triliun disusul oleh belanja iklan koran sebesar Rp 15,6 triliun.

Belanja iklan di radio untuk periode Januari-Juli 2017 sebesar Rp 811,8 miliar yang melebihi belanja iklan di majalah dan tabloid sebesar Rp 686,6 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com