JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan optimis swasembada garam dapat terwujud tahun 2019.
Dia meminta pembebasan lahan untuk pembangunan ladang garam dapat selesai tahun ini.
"Jangan ada yang pesimis, harus optimis. Yang membuat keputusan kan kita saja, kok bisa pesimis," kata Luhut, saat menyelenggarakan afternoon tea bersama wartawan, di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).
Dia juga telah berkoordinasi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan.
(Baca: Pemerintah Siap Buka Ribuan Hektar Ladang Garam di NTT dan Sulawesi)
Rencananya, akan ada beberapa ladang garam baru yang akan dibangun di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi. Dengan demikian, dia meyakini dalam dua tahun ke depan, Indonesia tak perlu impor garam.
"Kita pesimis karena bekerja sendiri-sendiri, kalau bekerja teamwork itu akan optimis. Karena yang mengatur kita, tanah kita, uang kita. Sakit jiwa kau kalau tidak beres," kata Luhut.
Selain itu, ia menjelaskan, garam terdiri dari dua jenis, yaknu garam konsumsi dan garam industri.
Indonesia, kata dia, kelebihan garam konsumsi. Luhut juga mengatakan bahwa sebenarnya pengelolaan garam konsumsi di Indonesia tidak efisien.
Pemerintah nantinya akan membuat koperasi dan menyiapkan air untuk pengelolaan ladang garam konsumsi tersebut.
"Saya sudah lapor bertahap ke Presiden bahwa ini akan dilakukan. Kami lihat ini (berpotensi pembangunan ladang garam konsumsi) di Madura, NTT, Rentepao, Jeneponto," kata Luhut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.