Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Elpiji Langka di Jateng dan DIY, Masyarakat Diminta Jangan Panik

Kompas.com - 14/09/2017, 15:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Tabung gas 3 kilogram atau Elpiji dari PT pertamina diisukan langka pada beberapa pekan terakhir ini di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Pihak Pertamina menjamin stok elpiji masih mencukupi. Oleh sebab itu masyarakat diminta agar tidak melakukan "panic buying" Elpiji 3 kg. 

Hal itu dikatakan oleh Andar Titi Lestari, Area Manager Comm & Relations JBT PT Pertamina (Persero), Kamis (14/9/2017). 

Ia menyatakan Pertamina selalu mengevaluasi kebutuhan riil penggunaan Elpiji 3 kg. Jika ada kekurangan pihaknya akan menyuplai sesuai kebutuhan di wilayah tersebut.

(Baca: Sri Mulyani: Di 2018 Diproyeksi Tidak Ada Kenaikan BBM, Listrik, Elpiji)

 

Untuk menjamin ketersediaan pasokan, Pertamina melakukan penambahan fakultatif di wilayah Jawa Tengah & DIY sebanyak 335.560 tabung selama periode 7-15 September 2017.

Adapun total penambangan fakultatif sejak Agustus 2017 mencapai 1.079.557 tabung. Tidak hanya penambahan fakultatif, kata Andar, Pertamina juga menggelar operasi pasar di 27 titik dengan total penyaluran tabung sebanyak 14.440 tabung.

Operasi pasar telah dilakukan Jumat (8/9/2017), Senin (10/9/2017), Selasa (11/9/2017), dan Rabu (13/9/2017).

"Ada dua lokasi operasi pasar yaitu di wilayah Kudus dan Jepara. Wilayah Jepara di Desa Kedungcino dan Wilayah Kudus di Kecamatan Kaliwungu, Gebog dan Bae. Masing-masing disiapkan 560 tabung disetiap titik operasi pasar," papar Andar melalui siaran pers. 

Andar mengemukakan, kebijakan penerapan distribusi Elpiji 3 kilogram berbeda dengan non-PSO dimana Pertamina mengikuti Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Elpiji.

Dia menyebut, dalam pendistribusian dan penggunaan Elpiji 3 kilogram, Pertamina bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai pangkalan menggunakan sistem monitoring khusus.

Tujuan monitoring ini agar distribusi tepat sasaran, mulai dari agen resmi hingga ke seluruh pangkalan di bawah agen. Menurutnya, kegiatan monitoring ini memerlukan peran aktif Pemerintah Daerah dan Kepolisian setempat.

"Kami berkomitmen penuh dalam hal pendistribusian sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sehingga kuota ini yang harus kami jaga” ujar Andar. 

Kompas TV Pemerintah berencana menerapkan transaksi non tunai untuk penjualan elpiji 3 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com