Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tiga Tantangan Pelaporan Keuangan dan Akuntansi Perbankan

Kompas.com - 14/09/2017, 16:27 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Ke depan, ada tiga tantangan pelaporan keuangan dan akuntansi perbankan serta lembaga keuangan di Indonesia. Terkait hal itu, sebelumnya, sudah ada kesepakatan internasional bahwa per 2018 akan digunakan standar IFRS 9 untuk pelaporan dan akuntansi itu.

Khusus di Indonesia, sebagaimana disampaikan Michael Tanong, Presiden Direktur Emerio Indonesia, melalui siaran persnya kepada Kompas.com hari ini, IFRS 9 mulai diberlakukan pada 2020. "Tantangan yang dihadapi dalam implementasi IFRS 9 adalah ketersediaan data dan kualitas data, kemampuan bank untuk melakukan prediksi dengan menggunakan risk management technic dan pentingnya tools statistic untuk mendukung perhitungan tersebut,” ujar Michael Tanong.

Catatan Michael Tanong juga menunjukkan perekonomian Indonesia kian terhubung dengan perekonomian global. Lantaran itulah, Indonesia harus menggunakan bahasa bisnis yang sama dengan apa yang sudah dipraktikkan secara global.

Salah satu perubahan yang paling signifikan di IFRS 9 adalah perubahan paradigma dari backward looking menjadi forward looking. Konsep ini berawal dari salah satu studi terhadap krisis keuangan pada 2008 lalu. Konsep pencadangan di IAS 39 saat ini dianggap terlalu sedikit dan terlalu lambat dicadangkan.

Adanya perubahan terhadap pelaporan keuangan dan akuntansi menuntut perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya untuk siap dan melakukan perubahan. Emerio Indonesia kemudian menawarkan Emerio Regla IFRS 9 sebagai salah satu solusi.

Secara rinci, Michael Tanong membeberkan bahwa piranti sistem dimaksud bisa membuat bank dan institusi keuangan dapat melakukan analisa menyeluruh terhadap aspek-aspek keuangan yang diharuskan oleh standar regulator dan IFRS yang meliputi antara lain persiapan dan pengolahan data, perhitungan yang lengkap, cepat, dan akurat, serta comply dengan regulasi, dan merepresentasikan informasi yang dihasilkan dalam bentuk pelaporan yang diinginkan.

Selanjutnya, pengguna Regla dapat merasakan peningkatan efektivitas dan efisiensi yang signifikan karena proses otomasi  untuk mengganti proses manual yang selama ini menjadi tantangan untuk masing-masing bank dan institusi keuangan lainnya.

Selain itu, keunggulan yang membedakan Regla IFRS 9 adalah sistem yang end-to-end bagi klien perbankan dalam kebutuhan pelaporan IFRS. Regla IFRS 9 terintegrasi dengan modul-modul Regla lainnya, yang merupakan suatu kesatuan solusi lengkap untuk kebutuhan regulatory dan compliance. "Regla adalah 100 persen produk dalam negeri," tutur Michael Tanong.

Regla telah  diimplementasikan pada lebih dari 20 klien perbankan dan institusi keuangan lainnya, di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Brunei Darussalam.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com