Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RAPBN 2018: Asumsi Nilai Tukar Jadi Rp 13.400 per Dollar AS

Kompas.com - 14/09/2017, 17:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan DPR mulai membahas rancangan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) 2018 dalam Rapat Panja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan. Rapat ini sempat molor 3,5 jam, dari rencana awal pukul 10.00 menjadi pukul 13.30. 

Badan Keuangan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil yang mewakili pemerintah menyampaikan empat asumsi ekonomi makro tahun anggaran 2018. 

"Di dalam pembicaraan dengan Komisi XI, yang banyak kami diskusikan adalah bagaimana kondisi asumsi ekonomi makro sampai dengan saat ini," kata Suahasil, saat rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR, Kamis (14/9/2017).

Sebagai informasi, asumsi dasar makro RABPN 2018 adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen, inflasi sebesar 3,5 persen, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 13.500, dan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,3 persen.

Setelah pembahasan dengan Komisi XI DPR RI, ada dua perubahan asumsi ekonomi makro 2018. Yakni pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang tadinya Rp 13.500 menjadi Rp 13.400 per dollar AS. Kemudian suku bunga SPN 3 bulan juga berubah dari 5,3 persen menjadi 5,2 persen.

Suahasil menjelaskan, pertumbuhan ekonomi semester I 2017 adalah 5,01 persen. Saat kesepakatan bersama Komisi XI beberapa waktu lalu, outlook pertumbuhan ekonomi 2017 menjadi 5,17 persen. Dengan demikian, disepakati asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2018 adalah 5,4 persen.

"Ini sekaligus untuk memberikan semangat optimisme dan ada pekerjaan yang harus dilakukan oleh pemerintah dan juga seluruh perekonomian untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi di 5,4 persen pada tahun 2018," kata Suahasil.

Kemudian inflasi saat ini year on year berada di angka 3,8 persen. Pemerintah bersama Komisi XI menyepakati asumsi dasar inflasi sebesar 3,5 persen pada tahun anggaran 2018.

Suahasil menjelaskan, angka ini sebagai asumsi dasar yang harus dikerjakan bersama-sama. Yakni dengan menjaga pasokan, menjaga infrastruktur, menjaga ketersediaan barang, dan menjaga harga.

Awalnya, asumsi nilai tukar rupiah per dollar AS sebesar Rp 13.500 pada RAPBN 2018. Hanya saja, saat pembahasan bersama Komisi XI DPR, banyak anggota yang menyoroti tingginya nilai tukar tersebut.

Pada akhirnya disepakati nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tahun anggaran 2018 sebesar Rp 13.400.

"Kondisi terakhir (nilai tukar rupiah) per tanggal 11 September adalah rata-rata nilai tukar rupiah per dollar AS ada di angka Rp 13.333. Kalau kami lihat estimasi sampai akhir tahun mungkin Rp 13.350 sampai Rp 13.400," kata Suahasil.

Asumsi dasar suku bunga SPN 3 bulan berubah dari 5,3 persen menjadi 5,2 persen. Suahasil menjelaskan, perubahan ini mempertimbangkan kondisi suku bunga SPN 3 bulan hingga September sebesar 5,05 persen.

"Kami masih memperkirakan akan ada tekanan terhadap suku bunga Indonesia, terutama dari luar negeri. Penyesuaian suku bunga fed fund rate yang mungkin tahun ini tidak terjadi, mungkin akan terjadi di tahun depan, maka disepakati suku bunga SPN 3 bulan sebagai benchmark 5,2 persen di tahun 2018," kata Suahasil.

Dalam rapat tersebut turut dihadiri Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, dan Deputi Ekonomi Bappenas Leo Tampubolon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Whats New
Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com