Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Penatausahaan Barang Milik Negara Belum Tertib

Kompas.com - 14/09/2017, 21:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan apresiasinya atas laporan keuangan kementerian/lembaga atau pemerintah daerah yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

Meski demikian, masih ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki. Sri mengungkapkan, salah satu catatan tersebut adalah penatausahaan barang milik negara belum tertib.

Selain itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) termasuk piutang dan hibah belum dicatat dengan baik.

"Penerimaan negara bukan pajak, piutang, hibah belum dicatat sesuai ketentuan, baik dalam bentuk uang atau barang," jelas Sri di Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Catatan lain adalah penganggaran pelaksanaan pertanggungjawaban belanja modal, belanja barang, tidak taat pada standar yang berlaku. Selain itu, realisasi belanja kerap tidak sesuai dengan peruntukannya.

Terkait hal itu, Sri berharap kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dapat membenahi segala hal terkait kinerja mereka. Apalagi, masyarakat semakin cerdas dalam menilai laporan kinerja pemerintah.

"Pencatatan aset tetap belum tertib, rajin minta uang lalu dapat aset tapi tidak dicatat, tolong dicatat dengan baik," ujar Sri.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga mengharapkan adanya komitmen untuk memperbaiki kinerja dan laporan keuangan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Dengan demikian, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat digunakan sesuai prioritas.

Sri mengungkapkan, dengan kinerja yang baik, maka kesejahteraan dan keadilan masyarakat dapat tercapai.

Oleh sebab itu, kualitas laporan keuangan perlu ditingkatkan. Pun perencanaan, pelaksanaan, dan penggunaan anggaran serta pelaporan dari sisi akuntabilitas juga perlu ditingkatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com