Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Jadi Sektor Strategis untuk Perangi Kemiskinan

Kompas.com - 16/09/2017, 08:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa memiliki sekitar 117,68 juta tenaga kerja. Sebanyak 96,87 persen diantaranya bekerja di sektor Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil menengah (Kemenkop UKM). sumbangan UMKM ke Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini mencapai 60,34 persen.

Tapi, berdasarkan hasil monitor "Asia SME Finance Monitor” yang dikeluarkan oleh Asian Development Bank, sumbangan UMKM terhadap ekspor Indonesia hanya 15,7 persen, masih lebih rendah daripada negara lain seperti Thailand yang mencapai 25,5 persen, China 41,5 persen dan India 42,4 persen.

Sejauh ini masih banyak UMKM yang baru berkiprah di pasar lokal dengan jangkauan penjualan di wilayah tertentu, meskipun mutu produk mereka tidak kalah dari produk luar negeri.

Namun, perkembangan UMKM di tanah air mengalami dua hambatan utama, yakni kesulitan modal dan pemasaran. Kedua hambatan ini selain memperlambat usaha, juga dapat mematikan UMKM.

Matinya UMKM akan mempengaruhi perekonomian, kenaikan jumlah penganggur, pelestarian keterampilan dan budaya, serta dampak lebih luasnya ke pariwisata suatu daerah.

Keberhasilan UMKM mengembangkan usaha dengan meningkatnya kapasitas produksi dan luasnya pasar, mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak sehingga berdampak besar dalam upaya pengurangan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Jumlah tenaga kerja di sektor UMKM akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah pelaku UMKM di Indonesia setiap tahun.

Mall Virtual

Untuk itu, PT Mitra Alyagenesty, perusahaan dagang yang berdiri sejak 2016, meluncurkan mall virtual Karyajuara.com.

Mall virtual ini khusus untuk menjembatani penjualan dan promosi produk UMKM, sehingga pelaku UMKM bisa fokus meningkatkan mutu produknya.

"Produk buatan tangan yang unik dengan ciri khas daerah asal merupakan keunggulan produk UMKM yang sangat diminati di pasar domestik maupun pancanegara," ujar Nefti Adnan, Direktur Utara Karyajuara.com, melalui rilis pers, Sabtu (16/9/2017).

Mall virtual Karyajuara.com lebih banyak memuat produk ekonomi kreatif di bidang kuliner, fesyen, kerajinan, perhiasan, kerajinan kayu, pakaian, tenun, mainan anak, dekorasi rumah, hingga produk perawatan tubuh.

Menurut Nefti, Karyajuara saat ini bermitra dengan 18 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar di tingkat nasional dan internasional.

"Sehingga produk Indonesia yang unik dan bermutu semakin dikenal luas, dan UMKM di Indonesia semakin berkembang,” pungkasnya.

Salah satu mitra Karyajuara.com, Lingkan Pantow, merupakan produsen mainan anak dengan merek Jilsi Toys. Menurutnya, dengan Karyajuara, produknya dapat menjangkau seluruh nusantara.

Hal tersebut memenuhi keinginannya untuk dapat berkontribusi terhadap dunia anak-anak dalam bentuk mainan berkualitas dan mendidik.

Kompas TV Industri E-Commerce Tumbuh Berkembang di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com