Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Analis Masih Yakin IHSG Bisa Capai Level 6.000

Kompas.com - 16/09/2017, 12:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah memanasnya situasi politik di Semenanjung Korea dan pelambatan ekonomi global, sejumlah perusahaan sekuritas masih optimistis dengan prospek pasar modal domestik.

Mengutip Kontan, Sabtu (16/9/2017), sejumlah analis yakin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa menembus level 6.000 hingga akhir tahun nanti.

Pada transaksi kemarin, Jumat (16/9/2017), IHSG menguat 0,35 persen menjadi 5.872,39. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), indeks saham sudah menanjak 10,87 persen.

Kondisi ekonomi yang belakangan ini yang menunjukkan perbaikan, membuat beberapa analis optimistis target IHSG 2017 yang mereka patok sebelumnya akan tercapai. Bahkan, Managing Director Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengerek target IHSG untuk tahun ini.

"Kami sudah naik sedikit di 6.400-an," tutur Laksono kepada Kontan, Senin (11/9) lalu. Sebelumnya, Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG pada 2017 menembus 6.100. Optimisme itu berasal dari kondisi makro dalam negeri.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menyebutkan, sejumlah indikator ekonomi membaik.

"Rupiah stabil, inflasi terjaga, cadangan devisa juga cukup bagus," tutur Alfred. Kondisi ini seharusnya bisa terefleksi pada IHSG. Ia belum mengubah target IHSG sejak awal tahun yakni, di level 6.0006.200.

Meski demikian, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat tahun ini masih ada beberapa isu negatif yang mempengaruhi IHSG.

Komoditas tambang masih berpotensi tertekan turun setelah ada isu aturan khusus batubara dalam negeri. Begitu pula isu pembatasan penjualan beton pracetak (precast) untuk menggenjot infrastruktur.

Namun, Hans juga tak memungkiri belanja pemerintah akan lebih efektif di kuartal III dan kuartal IV. Imbas positif pun akan dirasakan pasar saham. Hans masih bertahan dengan target IHSG akhir tahun di level 5.850-6.000.

Analis lain yang tak mengubah target IHSG di akhir tahun antara lain William Surya Wijaya (Indosurya Mandiri Sekuritas) dengan target 6.123, Norico Gaman (BNI Sekuritas) di posisi 6.071, serta Kevin Juido (Paramitra Alfa Sekuritas) di level 6.000.

Untuk tahun depan, William melihat ada beberapa hal yang menjadi perhatian. Misalnya, tahun depan memasuki tahun politik yang puncaknya terjadi pada 2019. Sehingga sentimen dari politik sulit dihindari.

Faktor lainnya adalah pergerakan harga komoditas. Harga batubara saat ini terus naik, tapi tak diiringi kenaikan harga minyak mentah. Jadi, William melihat IHSG berpotensi terkoreksi pada 2018.

Tapi Hans memprediksi IHSG pada 2018 berpotensi naik ke level 6.300 dengan price to earning ratio (PER) 20-21 kali. Adapun Norico menargetkan IHSG di tahun depan menembus 6.500 dengan EPS rata-rata Rp 402,06 dan PER sebesar 16,8 kali.

Berita ini diambil dari kontan.co.id dengan judul: Pelaku pasar masih yakin IHSG bisa menembus 6.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com