Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Ritel Tutup Gerai, Ini Tanggapan Menteri Perdagangan

Kompas.com - 18/09/2017, 19:26 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri ritel dalam negeri dinilai tengah menghadapi berbagai persoalan, selain adanya pergeseran pola belanja konsumen, ritel juga bersaing ketat dengan gerai belanja online.

Namun demikian, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasti Lukita mengungkapkan, daya beli masyarakat tidak mengalami permasalahan berarti hingga menyebabkan beberapa ritel menutup gerai offline-nya.

Menurut Mendag, adanya penutupan gerai pada sebuah mal adalah hal yang biasa dalam bisnis ritel.

"Ada yang tutup ada yang buka, jangan dilihat hanya yang tutup, yang tutup tentu ada alasannya. Saya punya gerai saya tutup misalnya, tapi saya buka di tempat lain," ujar Mendag di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/9/2017).

(Baca: Benarkah Toko Online Jadi Penyebab Berkurangnya Pengunjung Mal?)

Mendag mengatakan, dalam sebuah bisnis pasti ada perubahan dan pergeseran yang terjadi seiring dengan perkembangan teknologi maupun gaya hidup masyarakat.

"Dalam dagang itu tidak statis, tidak bisa statis dia berdagang. Misalnya di tempat situ sepi, di tempat lain buka. Yang buka itu yang ramai, jadi yang sepi itu tutup," jelasnya.

Dengan demikian, Mendag memastikan, tutupnya beberapa gerai ritel di Indonesia bukan persoalan daya beli masyarakat.

"Enggak ada keterkaitannya (daya beli). Kalau sekarang terjadi pergeseran, lokasinya juga bergeser, maka itu sangat wajar," ungkap Mendag.

Mendag menegaskan, jika dilihat dari sisi kinerja keuangan para pelaku industri ritel dalam negeri masih memiliki kinerja yang positif.

"Bukan karena daya beli. Sekali lagi tolong dilihat, yang year on year, tingkat revenue dari masing-masing perusahaan itu naik atau turun? Enggak ada yang turun, jadi enggak ada urusan sama daya beli," tegasnya.

(Baca: Matahari Pastikan Gerai Blok M dan Manggarai Tutup Akhir Bulan Ini)

Sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk memastikan akan menutup dua gerai yang berlokasi di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai pada akhir bulan September ini.

"Matahari Department Store Pasaraya Blok M dan Manggarai akan ditutup per akhir bulan September ini," ujar Corporate Secretary dan Legal Director PT Matahari Department Store Tbk Miranti Hadisusilo.

Miranti menjelaskan, kedua gerai milik Matahari tersebut ditutup akibat pusat perbelanjaan tersebut sepi pengunjung.

"Karena mal yang sepi sehingga mengakibatkan kinerja kedua gerai tersebut tidak sesuai dengan target manajemen," jelasnya.

(Baca: Tutup 8 Gerai, Ramayana Bantah Bangkrut)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com