Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Kini Posisi 1 Negara Basis Serangan Siber Global

Kompas.com - 22/09/2017, 10:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Singapura mengambilalih posisi sejumlah negara sebagai basis serangan siber global, yakni Amerika Serikat (AS), Rusia dan China.

Serangan siber yang dilakukan dari Singapura kini lebih banyak dibanding dari AS, Rusia dan China, menurut firma keamanan data dari Israel, Check Point Software Technologies Ltd.

Check Point setiap hari melacak sekitar 10 juta serangan siber per hari. Data perusahaan memperlihatkan Singapura melaju jadi ranking satu setelah sebelumnya masuk ke lima besar, dalam dua minggu terakhir.

"Tidak biasanya Singapura menjadi negara dengan serangan siber terbanyak," ujar juru bicara Check Point untuk Asia Pasifik, Eying Wee, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (22/9/2017).

(Baca: Regulator Bursa AS Diretas, Data Dicuri untuk Insider Trading)

Sebagai kunci dan hub bagi teknologi di Asia Tenggara, sebagian besar trafik internet akan melalui Singapura. Jadi, bisa jadi serangan siber yang berasal dari Singapura sebenarnya berasal dari negara lain, lanjut Wee.

Pertahanan Siber

Singapura sendiri bercita-cita menjadi hub global, baru-baru ini memperketat keananan sibernya setelah ada peretasan pada badan pemerintah dan sejumlah perusahaan.

"Singapura sudah mengantongi tersangkanya," ujar Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen, pada Juli 2017. "Serangan ini terencana dan sudah menargetkan target tertentu. Mereka mau mencuri informasi spesifik."

Awal tahun ini, militer Singapura merilis unit pertahanan siber yang pemberlakuannya juga menunggu ditekennya draf aturan oleh legislator di Singapura.

Sebelumnya di Mei 2017, layanan pemerintahan di Singapura tidak bisa lagi mengakses internet dari komputer mereka. Bank nasional Singapura juga membentuk komite khusus untuk meningkatkan ketahanan dan keamanan layanan keuangan dari serangan siber.

Kompas TV Otoritas Rusia Gagalkan Aksi Pembobolan Bank oleh “Hacker”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bloomberg


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com