Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Kita Sudah Ekspor Sapi dan Ayam, Juga Babi

Kompas.com - 24/09/2017, 18:47 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab) telah berhasil tingkatkan produksi sapi di Indonesia. Indonesia telah berhasil mengekspor hewan ternak, seperti sapi, ayam, dan juga babi. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan pada tahun lalu program yang mewajibkan indukan berkembang biak ini menghasilkan 1,4 juta ekor sapi. 

"Jadi dengan program ini, sapi enggak boleh berkeliaran di Indonesia kalau tidak bunting. Tahun lalu 1,4 juta ekor sapi yang lahir. Nilainya selama 2 tahun itu Rp 70 triliun," ujar Amran  di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Minggu (24/9/2017). 

Amran menuturkan, dengan program tersebut Indonesia juga berhasil mengekspor hewan ternak khususnya sapi.

Baca juga: Stres, Bobot Sapi dari Bima Bisa Susut 30 Persen Sampai Tujuan

Dia mengungkapkan, pada tahun 2016 jumlah ekspor ternak Indonesia naik 22 persen.  Namun sayangnya, Amran tidak menyebutkan jumlah ternak yang telah di ekspor. 

"Kita sudah ekspor sapi dan ayam ke beberapa negara. Termasuk babi kita ekspor ke Singapura?" jelas Amran.

Amran menargetkan, dengan program Upsus Siwab ini, swasembada protein melalui hewan ternak bisa terwujud. Dia berharap, program ini dapat menghasilkan banyak ternak, sehingga tidak bergantung pada impor.

"Sesunguhnya kita swasembada protein, tapi kita selalu mengatakan swasembada daging sapi. Untuk mencapai swasembada, kita yakin bisa lebih cepat," pungkas dia.  

Sekadar informasi, program Upsus Siwab telah diluncurkan sejak 3 Oktober 2016. Program tersebut dituangkan, dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upsus Siwab.

Baca juga: Kisah Mustafa Penjual Sapi Qurban, Meraup Berkah dari Jualan Online

Dari penelusuran Kompas.com di website Kementerian Pertanian, tahun lalu atau tahun 2016, target Kementerian Pertanian adalah 3 juta kelahiran baru. Data tersebut tersua dalam berita di pertanian.go.id dengan judul "Mentan Luncurkan UPSUS SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting)".

"Yang terpenting sekarang adalah bagaimana meningkatkan produksi dengan inseminasi buatan. Tahun lalu saja, dari program IB itu sudah ada penambahan 1,4 juta ekor anakan dari 2 juta yang di-IB. Tahun ini kami susun targetnya 4 juta IB, mudah-mudahan bisa ada 3 juta kelahiran baru," kata Amran saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com