Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Saumlaki, “Sirip” Baru Penghela Ekonomi Kawasan Timur

Kompas.com - 25/09/2017, 17:04 WIB
Kompas TV Menteri Susi: Jokowi Dukung Kapal Pencuri Ditenggelamkan
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorMuhammad Fajar Marta

Ekspor ikan langsung dari Saumlaki ke Darwin tentu lebih efisien ketimbang ikan dibawa dulu ke Jakarta atau Surabaya baru kemudian diekspor, seperti yang selama ini dilakukan. Rute penerbangan Saumlaki – Darwin sudah disetujui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Penerbangan perdana Saumlaki – Darwin ditargetkan terealisasi pada Oktober 2017 dengan menggunakan pesawat ATR. Selanjutnya, penerbangan akan dilakukan secara rutin minimal seminggu sekali.

Pada tahap awal, penerbangan Saumlaki – Darwin kemungkinan hanya untuk kargo. Dari Saumlaki, pesawat akan membawa hasil laut terutama ikan-ikan bernilai tinggi seperti tuna, kakap, kerapu, lobster, cumi, dan udang. Sementara dari Darwin, pesawat bisa membawa daging atau kebutuhan lain.

Adapun untuk tahap berikutnya, diharapkan turis Australia juga tertarik untuk berkunjung ke Saumlaki yang kaya dengan wisata bahari seperti pantai, pulau-pulau kecil, dan mangrove.

Menurut Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja, penerbangan Saumlaki – Darwin tidak hanya mendorong sektor perdagangan, tetapi juga industri pariwisata di Saumlaki.

Efek berikutnya, investor akan berbondong-bondong masuk ke Saumlaki. Mereka akan berlomba-lomba menanamkan modalnya di industri pengolahan ikan, perdagangan, dan pariwisata seperti membangun resort di pulau-pulau kecil. “Ini tentu akan mendorong perekonomian Saumlaki secara signifikan,” kata Sjarief.

SKPT Saumlaki ditargetkan sudah bisa beroperasi secara terbatas pada tahun ini. Adapun pembangunan seluruh sarana dan prasarana diharapkan rampung pada tahun 2018.

Apabila fasilitas telah lengkap, maka ratusan kapal ikan yang beroperasi di Laut Arafuru akan mendaratkan ikannya di SKPT Saumlaki. Kapal-kapal ikan itu termasuk kapal ikan bekas cantrang dari Jawa yang kini banyak beroperasi di Arafuru.

Menurut Direktur Kapal dan Alat Tangkap Ikan KKP Agus Suherman, KKP pada tahun ini  juga akan menyerahkan bantuan 38 kapal ikan dengan ukuran di bawah 5 GT kepada para nelayan Saumlaki melalui koperasi. Kapal-kapal itu sudah dilengkapi alat tangkap dan kotak pendingin (cool box).

Keberadaan SKPT Saumlaki diprediksi bisa meningkatkan produksi perikanan MTB dari 9.702 ton per tahun saat ini menjadi sekitar 36.500 ton per tahun.

Kunjungan presiden 

Begitu besarnya perhatian pemerintah pusat terhadap Saumlaki, Presiden Joko Widodo pun berencana datang ke Saumlaki pada November 2017.

Agenda Presiden di Saumlaki antara lain meresmikan SKPT Saumlaki, yang diharapkan menjadi pendorong perekonomian MTB sekaligus mewujudkan konsep nawacita yakni membangun Indonesia dari pinggiran dan menjadikan daerah-daerah terluar sebagai beranda depan Indonesia.

Bupati MTB Petrus Fatlolon menegaskan akan mendukung penuh pembangunan SKPT Saumlaki.

“Kami telah menyerahkan aset PPI Ukurlaran kepada KKP. Dengan SKPT ini diharapkan banyak investor yang datang untuk menanamkan modalnya di MTB. Investor yang datang ke MTB akan dipermudah agar bisa cepat menjalankan bisnisnya. Sangat banyak potensi bisnis yang bisa dikembangkan di MTB,” katanya.

Asisten Bidang Pembangunan Ekonomi dan Kemasyarakatan Pemkab MTB Alo Batkormbawa menambahkan, sektor pertanian, pertambangan, dan pariwisata merupakan sektor-sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan. "MTB memiliki banyak objek wisata bahari," kata Alo. 

Sementara itu, Ketua Koperasi Himpunan Masyarakat Nelayan Indonesia (HMNI) Takwa Fuadi mengatakan, program SKPT merupakan strategi jitu yang akan memacu perkembangan sektor perikanan, juga meningkatkan kesejahteraan nelayan secara signifikan.

Koperasi HMNI, menurut Takwa, akan mendukung dan bersinergi dengan KKP untuk mensukseskan program SKPT di berbagai wilayah Indonesia termasuk di Saumlaki.

"Kami sangat mendukung rencana ekspor ikan langsung dari Saumlaki ke Darwin. Sebab, nelayan bisa mendapatkan harga jual yang lebih tinggi sepanjang kualitas hasil tangkapannya bagus," kata Takwa.

Karena itu, HMNI berharap rencana penerbangan Saumlaki - Darwin benar-benar bisa direalisasikan. "Untuk mendukung kelancaran ekspor, kantor bea cukai dan imigrasi di Saumlaki juga harus disegerakan," kata Takwa.

Menurut Takwa, bila ekspor ikan dari Saumlaki ke Darwin bisa berkesinambungan, niscaya Saumlaki akan menjadi “sirip” baru yang akan menggerakkan perekonomian di kawasan timur Indonesia seperti yang dicita-citakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com