DENPASAR, KOMPAS.com - Dua investor asal Australia dan Korea "berebut" untuk menjadi pengelola Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan Bandara Komodo mencapai Rp 2 triliun.
"Dua investor itu tengah berkompetisi untuk mengelola Bandara Komodo. Bandara tersebut akan kami tawarkan kepada investor," ujarnya Selasa (26/9/2017).
Menhub mengatakan Bandara Komodo adalah salah satu bandara di bawah naungan Kementerian Perhubungan yang akan dikelola oleh swasta.
Selain bandara tersebut, Kemenhub juga meminta BUMN untuk mengelola bandara lain di antaranta adalah Temindung di Samarinda, Juwata di Tarakan, Kalimarau di Berau, Radin Inten di Lampung, Sentani di Jayapura, Hang Nadim di Batam.
Penyerahan pengelolaan bandara dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah penumpang yang dilayani.
Selain pertimbangan layanan, penyerahan bandara-bandara itu juga mempertimbangkan aspek biaya operasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.